Warga Protes Developer Tak Tepati Janji Bangun Fasilitas Umum
Kini warga pun menagih janji pengembang itu.
Editor:
Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, CIBUBUR - Warga di kompleks perumahan perumahan Graha Cibubur View kembali memprotes developer yang tidak menunaikan janjinya akan membangun fasilitas umum dan sosial (fasum-fasos) di pemukiman yang dibangunnya.
Alasan developer tak mau membangun fasum-fasos karena masih merugi ke pihak pemerintah padahal sudah menjual ratusan unit perumahan.
Kini warga pun menagih janji pengembang itu.
Upaya pengembang mangkir dari kewajibannya bangun fasum-fasos terjadi ketika Pihak Pemerintah Kota Bekasi, dalam hal ini Camat Jati Sampurna melakukan pertemuan dengan pihak developer PT SMP sebagai tindaklanjut aduan warga Perumahan Graha Cibubur View yang komplain karena pihak developer hingga saat ini "emoh" bangun fasos dan fasum di pemukiman Graha Cibubur View.
Pertemuan dilakukan tertutup di Aula Kecamatan Jati Sampurna, Kota Bekasi pada Kamis (2/4/2015) lalu. Pertemuan tanpa melibatkan warga, hanya mendengarkan keterangan pihak pengembang dalam hal ini Direktur Utama PT SMP.
"Belum ada kesimpulan final," kata Kasi Trantib Kec. Jati Sampurna, Chandra Wijaya usai pertemuan.
Menurut Chandra, dalam pertemuan tersebut pihak developer mengaku belum adanya fasos dan fasum karena sedang mengalami kerugian. Pengembang mengeluh keuangan sedang seret karena didemo konsumennya yang menuntut pembangunan fasum-fasos pada 2013 lalu.
"Dua tahun jualannya menurun. Katanya didemo warga. Kantornya juga katanya pernah disegel (warga saat demo, red)," katanya.
Mengenai tidak adanya pelibatan warga, Chandra mengaku karena tidak ingin ada konflik. Pengembang sendiri berjanji membangun fasilitas umum dan sosial secara bertahap.
"Jadi dia mengaku belum mampu untuk saat ini, katanya 80 unit belum laku dari 400-an unit," katanya.
Pihak kecamatan sendiri sepertinya masa bodoh dengan keluhan warganya. Kendati pengembang blak-blakan sudah terjual 340 unit, pihak kecamatan percaya begitu saja kalau keuangan PT SMP sedang seret.
Pengembang yang berkantor di Menara DEA ini pun jauh hari sudah diadukan konsumennya ke Pemkot Bekasi.
Perlu diketahui, PT SMP menjual beberapa tipe unit perumahan yang terletak di Kelurahan Jati Raden, Kecamatan Jati Sampurna. Tipe terendah tipe 30/72 dan mewah 60/120 (dua lantai). Tipe paling rendah ini dijual dengan harga kisaran Rp 200 juta dan tipe lux hampir mendekati Rp 1 Miliar.
Perumahan Graha Cibubur View berdasarkan pantauan hampir 75 persennya belum diaspal. Bahkan yang sudah di-paving pun saat ini rusak parak. Saluran drainase rusak, bahkan pengakuan warga pemukimannya sering banjir karena saluran air mampet lantaran pasir yang berasal dari jalan turun sehingga rata dengan dengan menutupi selokan. Jika hujan jalanan sangat becek dan licin. Begitu juga penerangan pemukiman, warga swadaya untuk beli lampu dan lainnya. Bahkan warga kerap mengeluhkan PLN kadang kala memutus lampu penerangan jalan karena dicaplok warga secara ilegal.
Alih-alih mendorong developer tunaikan kewajibannya bangun fasum-fasos, Pemkot Bekasi malah berencana memberikan bantuan biaya melalui Program Pembangunan Partisipatif Berbasis Komunitas (P3BK) agar fasum-fasos bisa dituntaskan seperti tuntutan konsumen.