Jumat, 5 September 2025

Perampokan di Angkot

Balita 2 Tahun Tidak Trauma, Ia Kerap Panggil Om Angkot saat Ingat Ibunya Disandera

Risma Oktaviani (25) mengaku masih merasa takut untuk kembali naik angkot sendirian di malam hari setelah kejadian penodongan di angkot

Penulis: Fahdi Fahlevi
Wartakota
Pelaku penyanderaan penumpang angkot dengan pisau di Jalan Raden Intan, tepat depan Bioskop Buaran, Jakarta Timur, Minggu (9/4). 

Isnawati mengaku tidak curiga kepada Hermawan karena berpakaian rapi. Hermawan menggunakan kemeja dibalut oleh jaket, serta menggendong tas ransel.

Ketika angkot sampai di depan Kantor Perumnas III, Hermawan pindah ke samping Isnawati, sebelum mengeluarkan senjata tajam.

Sambil menodong Isnawati, Hermawan memintanya menyerahkan ponsel miliknya. Hermawan juga menyuruh Risma dan anaknya duduk di bawah.

Permintaan Hermawan dipatuhi oleh Isnawati yang langsung menyerahkan ponsel miliknya. Namun Hermawan meminta uang dan perhiasan yang dipakai oleh Isnawati, sambil mengalungkan pisau ke leher Risma.

Permintaan ini ditolak oleh Isnawati yang mengancam balik Hermawan. "Daripada lu ambil, duit gue mending lu bunuh gue," ujar Isnawati saat itu.

Hermawan, tersangka pelaku penodongan dan penyanderaan penumpang angkot di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) malam. Aksi Hermawan digagalkan oleh Aiptu Sunaryanto yang kebetulan melintas di jalan tersebut.
Hermawan, tersangka pelaku penodongan dan penyanderaan penumpang angkot di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) malam. Aksi Hermawan digagalkan oleh Aiptu Sunaryanto yang kebetulan melintas di jalan tersebut. (DOK. POLSEK DUREN SAWIT)

Ancaman tersebut membuat Hermawan kalap dan menarik Risma yang duduk di bawah.

Sopir angkot, Cikal, sempat menghentikan kendaraannya ketika mendengar aksi Hermawan tersebut. Namun Hermawan membentaknya dan menyuruh untuk terus menjalankan angkotnya.

"Terus jalan, coba yang di depan juga serahin barang dan uangnya," ujar Cikal menirukan kata-kata Hermawan.

Menurut Cikal, Hermawan sempat mengaku ingin mencari ongkos untuk pulang ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.

Pisau yang dipakai oleh Hermawan menyayat tangan kiri Risma yang mencoba menahan agar tidak terkena lehernya.

"Saya coba menahan pisaunya, kalau saya maju saya bisa kegorok," ujar Risma kepada Tribun.

Risma meminta anaknya untuk diam agar tidak dilukai oleh Hermawan. Namun ternyata selama di dekapan Risma, punggung Dafa tertusuk besi.

"Dia biasanya rewel tapi dia tenang saja tidak mengeluh kesakitan. Malah menyapa pelaku terus manggil om," ujar Risma.

Risma mengatakan anaknya kelelahan setelah bermain di rumah neneknya di daerah Pondok Kopi sehingga tidak menangis kala ibunya disandera.

Sesampai angkot tiba di lampu merah Buaran, Cikal dan Isnawati kabur setelah melihat Hermawan lengah. Keduanya lalu meminta pertolongan orang lain yang berada di sekitar.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan