Bom di Kampung Melayu
Saat Polisi Lari ke TKP Ledakan Pertama Sudah Ada Bau Menyengat dan Asap Tebal
Aparat kepolisian memastikan ada dua kali bom bunuh diri dalam peristiwa ledakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
Editor:
Dewi Agustina
Iriawan menjenguk empat polisi yang menjadi korban teror bom Kampung Melayu, di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Ia tiba di RS Polri sekitar pukul 02.16 WIB. Ia langsung memasuki gedung Dr Harjasamsurya tempat korban dirawat.
Kepala bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Polri Dokter Kombes Yoyok Widarto sebelumnya mengatakan, empat polisi korban Kampung Melayu masih dirawat intensif oleh tim dokter spesialis bedah umum, bedah ortopedi dan bedah plastik.
"Keluarga sudah datang dan dalam proses penyembuhan. Saat ini sudah sadar. Relatif membaik saat ini," kata Yoyok.
Sementara lima warga sipil yang menjadi korban dalam ledakan bom Kampung Melayu, kini sudah berangsur membaik. Mereka masih dirawat di rumah sakit.
"Kondisinya sudah baik, sudah bisa diajak bicara," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Metro Jaya Kombes Umar Shahab di RS Premier Jatinegara.
Kelima warga sipil yang jadi korban dirawat di tiga rumah sakit berbeda. Di RS Premier Jatinegara ada sopir Kopaja bernama Agung dan mahasiswi bernama Jihan.
Di RS Budi Asih, ada mahasiswi bernama Susi Afitriyani yang tangan kanan belakangnya sobek, dan Tatiek karyawan yang rusuk kanan dan lengan belakangnya robek.
Sementara itu, di RS Hermina, sopir Mikrolet bernama Damai menderita luka ringan di wajahnya. Umar mengatakan saat ini mereka sudah bisa diajak berkomunikasi.
"Ya pengakuan mereka jadi korban saja di lokasi," ujarnya. (tim/kps)