Usulan Nama 'Simpang Baja Semanggi' Bakal Dibahas dalam Rapat Pimpinan 17 Juli
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan Pemprov DKI mendapatkan banyak usulan soal pemberian nama Simpang Susun Semanggi.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan Pemprov DKI mendapatkan banyak usulan soal pemberian nama Simpang Susun Semanggi.
Djarot mengusulkan nama Simpang Susun Semanggi. Rencananya, akan diberi nama Simpang Baja Semanggi.
Djarot menegaskan, kata 'baja' dalam usulan penamaan mengacu pada banyaknya penggunaan tiang baja pada Simpang Susun Semanggi. Djarot meluruskan, bukan kata 'Badja' yang digunakan.
Dia tak ingin jika nama Badja digunakan publik menilai itu merupakan singkatan Basuki-Djarot (Djarot). Singkatan Badja ini cukup dikenal publik saat kampanye Pilgub DKI 2017 beberapa waktu lalu.
"Saya bilang ada usulan Simpang Baja Semanggi. Baja itu bukan pakai 'd' ya, tapi pakai 'J'. Siapa itu yang beritain. Kalau 'd' itu berarti Djarot. Kenapa kita namakan pakai baja, karena memang konstruksinya pakai baja," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Menurutnya, hingga saat ini, baru satu usulan nama yang disampaikan kepadanya. Dan usulan tersebut akan dibahas dalam rapat pimpinan (rapim) yang akan digelar Senin (17/7/2017), pekan depan.
"Belum. Dalam rapim akan kami sampaikan. Baru satu usulan nama. Kalau nama cukup gubernur saja. Nanti kita bahas. Jadi ingat ya, enggak pakai D," kata Djarot lalu tertawa.
Djarot menambahkan, sebelum peresmian Simpang Susun Semanggi pada Agustus, akan dilakukan soft launching berupa open traffic pada 29 Juli.
Menurut Djarot, soft launching tersebut dilakukan sebagai kado bagi warga Jakarta yang merayakan Lebaran Betawi pada 28 Juli hingga 30 Juli 3017.
"Ini juga sebagai kado bagi warga Betawi dalam rangka Lebaran Betawi. Tadi kita baru saja rapat juga di dalam soft launching ini kalau bisa sore supaya kita bisa melihat malam harinya cahayanya. Kan juga untuk mendorong lightingnya supaya beres, selesai," kata Djarot.
Mantan wali kota Blitar ini mengatakan pembangunan Simpang Susun Semanggi seperti mengulang sejarah pembangunan Simpang Semanggi oleh Presiden Soekarno pada 1961 dalam rangka Asian Games 1962.
"Simpang Semanggi tahun 1961 ini dibuat masa Soekarno untuk menghadapi Asian Games tahun 1962. Ini kita bangun Simpang Susun Semanggi dalam rangka Asian Games 2018," kata Djarot.