Selasa, 2 September 2025

7 Kasus yang Lilit Anies-Sandi dalam 100 Hari Masa Kerja

Anies-Sandi baru memimpin Jakarta selama 3 bulan. Anies-Sandi dilantik Presiden Jokowi pada 16 Oktober 2017

Editor: Fajar Anjungroso
ANTARA FOTO / GALIH PRADIPTA
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) berbincang saat mengumpulkan jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10/2017). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari perkenalan dengan birokrat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. 

Baca: Ditunjuk Jadi Ketua DPR RI, Airlangga Tarik Bambang Soesatyo Dari Keanggotaan Pansus Angket KPK

3. Anies-Sandi vs Polres Bogor

Masalah ini terjadi ketika Anies-Sandi mengikuti acara tea walk Korpri Pemprov DKI pada Sabtu (21/10/2017).

Usai acara, rombongan Anies-Sandi menerobos one way yang sebenarnya sedang diberlakukan dari bogor ke arah puncak.

3. Anies vs Polres Bogor

Tapi rombongan gubernur tetap menerobos arus one way dan membuat lalu lintas kacau.

Padahal sebelumnya Anies, seperti dilansir kompas.com, sempat menyebut keterlambatannya tiba di lokasi acara lantaran kemacetan parah di kawasan Puncak.

Bahkan Anies membandingkan antara kondisi lalu lintas di Jakarta dan kawasan Puncak saat akhir pekan.

"Mohon maaf saya datangnya terlambat, karena PNS Jakarta setahun sekali ada kegiatan outting di sana (Puncak). Saya pulang lebih awal, tapi tetap saja traffic di Puncak kalau akhir pekan mengalahkan Jakarta," ucap Anies seperti dilansir Kompas.com

Menanggapi hal tersebut, Satuan Lalu Lintas Polres Bogor menampik terjadinya kemacetan di Jalur Puncak.

Kasat Lantas Polres Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama menjelaskan, justru Anies turun dari arah Puncak menuju Bogor saat polisi sedang menerapkan sistem satu arah (one way) ke arah Puncak.

Dengan demikian, otomatis kendaraan yang diprioritaskan adalah yang melaju dari arah Jakarta menuju Puncak.

"Justru, Pak Anies meminta kami membuka jalur pada saat oneway. Padahal kami sudah minta beliau agar melintas jalur alternatif, tapi tidak mau," kata Hasby, saat dikonfirmasi.

Hasby menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang tidak berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna mengatur rekayasa lalu lintas.

Hal itu mengingat kondisi lalu lintas di Jalur Puncak setiap akhir pekan sangat padat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan