Harga Tiket MRT Rp 10.000 Per Penumpang Dinilai Sudah Ideal untuk Warga Jakarta
"Keseluruhan jarak 16 kilometer dianggap comparable (sebanding) terhadap pengeluaran untuk menggunakan fasilitas tersebut."
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Moda angkutan massal terbaru di DKI Jakarta, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan menjalani uji coba operasi selama beberapa hari mulai 12-24 Maret 2019 dengan harga tiket MRT untuk rute dari Bundaran HI menuju Lebak Bulus diusulkan sebesar Rp 10.000 untuk 10 km jarak tempuh.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai harga tersebut sudah ideal dan sangat terjangkau untuk ukuran kantong warga Jakarta. "Untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya (harga tiket Rp 10.000) masih affordable (terjangkau)," kata Menkeu di Stasiun MRT Senayan, Rabu (6/3/2019).
Sri Mulyani mengatakan, Jakarta identik dengan kota megapolitan, ibu kota negara dan pusat perekonomian. Dia menilai ada beberapa aspek yang membuat harga tersebut sudah layak, mulai dari waktu tempuh, kenyamanan, dan daya beli masyarakat.
"Keseluruhan jarak 16 kilometer dianggap comparable (sebanding) terhadap pengeluaran untuk menggunakan fasilitas tersebut. Jadi nanti saingannya kalau 1 stasiun Rp 2.500 paling dengan Gojek dan Grab,” paparnya.
Pendanaan Proyek MRT Fase I dan II berasal dari 49% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (on-granting) dan 51% APBD Pemerintah Provinsi DKI (on-lending). Meskipun terlihat besar, jika dibandingkan dengan jumlah BBM yang harus dihabiskan dengan kendaraan pribadi, pembangunan MRT diyakini dapat menekan inefisiensi.
Menkeu menilai, pembangunan MRT dapat terealisasi karena menggunakan pendekatan ekonomi, yaitu dapat memangkas waktu tempuh perjalanan.
Feasibility study yang sudah dilakukan sejak 1990 hanya fokus pada aspek finansial, khususnya untung-rugi, sehingga membuat proyek ini tidak dapat terealisasi selama 30 tahun.
Moda transportasi massal menjadi salah satu concern Pemerintah untuk mengurangi kemacetan, khususnya di wilayah DKI Jakarta. Kemacetan telah membuat warga DKI Jakarta harus menghabiskan waktu berjam-jam di kendaraan setiap hari.
Tarif Jangan Mahal
Presiden Joko Widodo mengatakan tarif Kereta MRT tidak akan lebih dari Rp 10.000 yakni sekitar Rp 8.000 sampai Rp 9.000 saja dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Lebak Bulus.
Namun Gubernur DKI Anies Baswedan menegaskan tidak mau terburu-buru untuk menyebut harga sebelum melakukan kajian mendalam.
Anies menyebut harga tiket kereta MRT bakal diberlakukan variasi tergantung pada jarak tempuhnya. "Jadi tidak bisa harganya sekian gitu, tergantung jaraknya. Jangan buru - buru kita menetapkan berapa ribu rupiah gitu, karena itu akan tergantung pada jarak dan anda tahu stasiun-stasiun itu ada yang jaraknya tidak bulat tentunya," ungkap Anies.