Jumat, 12 September 2025

Gelaran Wayang Orang Jadi Acara Pamungkas HUT Ke-30 Gereja Santo Lukas Paroki Sunter

"Kami tampilkan wayang orang untuk mengenalkan budaya wayang kepada masyarakat lingkungan gereja," ucap Rafael

Tribunnews.com/Hari Darmawan
Gelaran wayang orang menjadi acara pamungkas, pada HUT ke-30 Paroki Gereja Santo Lukas, Sunter, Jakarta Utara 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran wayang orang menjadi acara pamungkas, pada HUT ke-30 Paroki Gereja Santo Lukas Sunter.

Wayang orang yang ditampilkan sekaligus menjadi akhir dari acara HUT ke-30 Paroki.

Baca: Wayang Golek Giri Harja Tutup Pesta Rakyat Cibaliung 2019 dengan Penuh Kesan

Rafael Lie Tjen Hiung Ketua Panitia HUT Paroki Sunter ke-30 mengatakan, penampilan wayang orang ini untuk kembali mengangkat kebudayaan wayang pada masyarakat.

"Kami tampilkan wayang orang untuk mengenalkan budaya wayang kepada masyarakat lingkungan gereja," ucap Rafael.

Ia  menambahkan, pementasan wayang orang terbilang jarang di daerah perkotaan, ini menjadi daya tarik sendiri untuk masyarakat sekitar.

Baca: Makna Kepemimpinan dalam Pagelaran Wayang Kulit Kresno Jumeneng Ratu di Istana Merdeka

Gelaran wayang orang ini menarik masyarakat sekitar yang berada diluar area acara, kembali berkumpul untuk melihat pementasan wayang orang.

Bukan hanya orang tua yang tertarik pementasan wayang orang ini, namun anak-anak sangat antusias menyaksikan pementasan wayang orang pada acara HUT ke-30 Paroki.

Pesan kebhinnekaan

Acara ini sangat kental akan nuansa Bhinneka Tunggal Ika.

Baca: Festival Dibalut Semangat Keragaman dan Persatuan NKRI

Rafael Lie Tjen Hiung Ketua Panitia HUT ke-30 Paroki Sunter mengatakan, tujuan diadakannya acara ini merupakan sebuah upaya untuk membangun kerukunan dalam beragama dan bermasyarakat.

"Kami ingin menjalankan semboyan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika pada HUT Paroki ke-30," ucap Rafael.

Ia juga menambahkan, acara ini bisa dihadiri oleh semua masyarakat umum dari berbagai kalangan, acara ini juga dihadiri berbagai pemuka agama.

Pemuka agama yang turut hadir dalam acara HUT ke -30 Paroki, terdiri dari pemuka agama Islam, Katolik, Buddha dan Khonghucu.

Menurut Rafael, hadirnya pemuka agama bari berbagai agama ini menunjukan Gereja Santo Lukas, lewat acara HUT Paroki ke-30 sangat menunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan