Demo Tolak RUU KUHP dan UU KPK
Pelajar SMP di Depok Ini Pakai Seragam SMA untuk Ikut Demo, Polisi Sampai Gelengkan Kepala
Pengakuan AO tersebut sampai membuat sejumlah petugas kepolisian pun menggelengkan kepalanya
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Jajaran Polresta Depok mengamankan sejumlah pelajar tingkat SMP.
Mereka ditangkap karena ingin mengikuti unjuk rasa di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Mereka rupanya menyamar sebagai siswa SMA dengan mengenakan seragam SMA.
Hal itu terungkap dari pengakuan seorang pelajar yang diamankan berinisial AO (15).
Pengakuan AO tersebut sampai membuat sejumlah petugas kepolisian pun menggelengkan kepalanya.
Ketika ditanya oleh Kapolresta Depok, AO beralasan bahwa seragamnya tertukar dengan siswa lainnya.
"Tertukar punya teman," ujar AO ketika mendapat pembinaan bersama ratusan pelajar lainnya di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Senin (30/9/2019).
• Pelajar Asal Jawa Tengah Turut Diamankan Polisi di Perbatasan Bekasi-Jakarta
• Bundaran HI Kondusif, Jalan MH Thamrin ke Arah Patung Kuda Barat Terpantau Macet
Terlihat, seragan SMA yang dikenakan AO lebih besar dari postur tubuhnya lantaran bukan ukurannya.
Ketika ditanya wartawan, AO mengakui bahwa seragam SMA yang dikenakannya tersebut adalah milik saudaranya.
Namun, AO enggan menuturkan alasannya mengenakan seragam SMA.
"Nggak, gak apa apa pakai doang," kata AO tersipu malu. (Dwi putra kesuma)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Pelajar SMP Ini Kenakan Seragam SMA untuk Demo di DPR
Empat orang diamankan
Empat orang diduga pemicu kericuhan dalam aksi unjuk rasa di Belakang Gedung DPR RI, Jakarta, ditangkap polisi, Senin (30/9/2019).
Empat orang tersebut ditangkap di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, sekitar pukul 17.30 WIB hingga 18.20 WIB.
Pantauan TribunJakarta.com pukul 18.30 WIB, bentrok antara aparat dan massa masih terjadi di Jalan Tentara Pelajar arah Permata Hijau.
• Rantis Polisi Masuki Tol Dalam Kota, Tembaki Gas Air Mata untuk Mengurai Konsentrasi Massa
Massa melemparkan batu, botol, hingga petasan. Sementara, Polisi membalasnya menggunakan gas air mata.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan melalui pengeras suara sudah mengimbau massa untuk pulang.
"Waktu demo sudah habis. Silakan kembali ke rumah masing-masing. Kalau masih bertindak anarkis, kami akan melakukan tindakan," kata Harry. (Annas Furqon Hakim)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Polisi Tangkap 4 Orang Terduga Perusuh Saat Demo di Palmerah
Pelajar dari Bekasi dicegah ke Jakarta
Polres Metro Bekasi Kota melakukan operasi penyisiran pergerakan pelajar yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI Jakarta.
Hasilnya, ratusan pelajar berhasil diamankan di dekat perbatasan Bekasi-Jakarta, Senin (30/9/2019).
Meski sudah diamankan, nampak ratusan pelajar ini menyanyikan yel-yel berisi tuntutan kepada polisi berbunyi "tugasmu mengayomi, tugas mengayomi, pak polisi, pak polisi, jangan ikut kompetisi," sorak para pelajar ketika diangkut menuju Mapolres.
Setibanya di Mapolres Bekasi Kota, ratusan pelajar ini langsung dibungkam, personel kepolisian langsung memerintahkan mereka turun dari mobil sambil berjalan jongkok dengan nada tinggi.
"Turun kalian, jongkok, siapa yang nyanyi-nyanyi tadi," ungkap personel Polres Metro Bekasi Kota.
• Stasiun KA Palmerah Tak Beroperasi Imbas Bentrok Massa Pelajar dengan Aparat di Sekitar Palmerah
• Tak Tertarik Ikut Demo, Siswa SMAN 61 Jakarta Pilih Dukung Tim Basket Berlaga di DBL East Region
Mereka langsung digiring ke sambil berjalan jongkok, berbaris di halaman polres. Selanjutnya, sejumlah anggota melakukan pendataan ratusan pelajar.
Kabagops Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Hersiantony mengatakan, pihaknya sejak pagi melakukan operasi penyisiran menyikapi aksi para pelajar yang sempat terjadi 25 September 2019 lalu.
"Kemarin kita juga ada beberapa pelajar ke Jakarta ikut meramaikan unjuk rasa, oleh karena itu dari pimpinan, dari tadi pagi kita persiapan, 3 pilar, baik dari TNI, Polri, Pol PP, sudah terlibat untuk pengamanan hari ini," jelas Tony.
Setelah didata, ratusan pelajar ini akan dibina dan tidak diperkenankan pulang sebelum pihak sekolah atau orangtua menjemput.
"Untuk hari ini di polres sendiri kurang lebih 150 pelajar, sementara jajaran polsek kurang lebih 50 pelajar," tegas dia.
Dinasihati personel TNI
Masih ada sejumlah pelajar yang nekat mengikuti aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
Padahal, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy telah memperingatan agar siswa-siswi tetap mengikuti kegiatan belajar.
Salah satu rombongan pelajar yang baru tiba di Stasiun Palmerah, Jakarta yakni dari Rangkasbitung.
Namun, usaha mereka untuk ikut berdemonstrasi kandas karena diminta pulang oleh seorang anggota TNI.
Faisal (16), seorang pelajar dari Rangkasbitung itu mengatakan diminta pulang oleh seorang anggota TNI.
"Pak TNI bilang, 'pulang saja, ingat ibu di rumah kasihan.' Saya disuruh pulang sama TNI. Saya keingatan orang tua jadinya. Benar juga kata pak TNI," kata Faisal, di area Stasiun Palmerah.
Faisal dan puluhan kawan-kawannya pun telah membeli tiket KRL Commuterline.
"Iya, jadi pulang," ucapnya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada sekira pukul 12.01 WIB, kereta yang ditumpangi mereka telah berangkat ke arah Rangkasbitung.
Namun, masih ada beberapa massa pelajar di dekat jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Palmerah.