Demo di Jakarta
Nasib Farhan: Niat Nonton Demo, Berujung Ditemukan Tinggal Kerangka di Kwitang
Salah satu kerangka yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang bernama Reno Syahputrodewo. Dia hanya berniat menonton demo tetapi berujung tewas.
Ringkasan Berita:
- Muhammad Farhan Hamid yang ditemukan tinggal kerangka di Gedung ACC, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, hanyalah berniat untuk menonton demo pada Agustus 2025 lalu.
- Sebelumnya,dia sempat dikabarkan hilang dan sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh pihak keluarga dan didampingi oleh KontraS.
- Keluarga menyebut sebelum ditemukan tewas, Farhan sempat terlihat tiga kali sebelum tidak diketahui keberadaannya.
TRIBUNNEWS.COM - Identitas dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung Astra Credit Companies (ACC) di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, telah diketahui.
Mereka adalah Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputrodewo.
Adapun hal ini diketahui setelah polisi melakukan tes DNA terhadap dua kerangka manusia yang ditemukan pada Rabu (29/10/2025) lalu.
"Dari hasil pemeriksaan DNA dan audotologi forensik, bahwa nomor post mortem 0080 cocok dengan ante mortem 002, sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputrodewo."
"Hasil pemeriksaan DNA dari tulang nomor post mortem 0081 cocok dengan ante mortem 001, sehingga teridentifikasi Muhammad Farhan Hamid," kata Karo Labdokkes Pusdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).
Baca juga: Hasil Tes DNA: 2 Kerangka Hangus yang Ditemukan di Kwitang Adalah Reno dan Farhan
Dua kerangka manusia ini ditemukan pertama kali di gedung ACC yang sudah dalam kondisi hangus terbakar akibat bekas penjarahan saat demo Agustus 2025 lalu, oleh seorang teknisi.
Petugas itu masuk ke gedung tersebut dalam rangka memeriksa konstruksi bangunan.
Lalu, dia menemukan tulang belulang manusia yang ternyata merupakan Farhan dan Reno di atas plafon di lantai dua gedung.
Setelah penemuan tersebut, teknisi gedung langsung melaporkannya ke kepolisian.
Farhan Niatnya Cuma Nonton Demo
Di sisi lain, salah satu korban yakni Farhan ternyata bukanlah pendemo yang ikut aksi pada akhir Agustus 2025 lalu.
Menurut keterangan kakak Farhan, Imrony Hamid, sang adik hanya ingin menonton demonstrasi dan datang ke Mako Brimob di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
Imrony menyebut adiknya menonton bersama dua temannya.
"Dia berangkat berdua temannya terus setelah di sana teman satunya pulang karena dia ada urusan keluarga di rumah," ungkapnya saat menyerahkan surat desakan ke Polda Metro Jaya pada 1 Oktober 2025 lalu.
Lalu, menjelang sore, Imrony memperoleh informasi bahwa suasana di Mako Brimob Kwitang semakin memanas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.