Senin, 29 September 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Kronologi Meninggalnya Demonstran di Kawasan Slipi, Sang Ibu Curiga Banyak Memar di Tubuh Anaknya

Berikut kronologi meninggalnya demonstran di kawasan Slipi pada Rabu (25/9/2019). Sang ibu sempat curiga karena banyak memar di tubuh anaknya.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
Kompas.com/Walda Marison
Maspupah saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/10/2019). 

Namun, siapa sangka, tangannya tidak akan dicium sang anak lagi.

Begitu pula dengan pijatan di punggung.

Keesokan harinya, rumah Maspupah didatangi delapan polisi.

Mereka membawa kabar duka tersebut.

Tangis Maspupah pecah di kontrakan tempat mereka tinggal.

Badannya lemas hingga akhirnya pingsan.

Para polisi itu kemudian mengajak Maspupah melihat jenazah Yadi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dalam perjalanan, Maspupah heran ketika polisi malah mampir ke rumah makan untuk mengisi perut.

Dia tidak habis pikir, pada saat seperti itu, polisi masih memikirkan urusan perut.

"Polisi ngajak makan dulu. Saya sempat ditawari makan. Nggak ah makasih sudah kenyang," ucap Maspupah.

Ketika sampai ke rumah sakit, tangis Maspupah makin pecah kala melihat wajah anaknya.

Maspupah saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/10/2019).
Maspupah saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/10/2019). (Kompas.com/Walda Marison)

Tubuh Yadi kaku dan membiru.

Saat itu, Maspupah diminta menandatangani surat oleh polisi.

Dia tidak ingat jelas isi suratnya.

Namun, yang dia ingat surat itu berisi keterangan bahwa Yadi meninggal karena asma.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan