Senin, 11 Agustus 2025

Polemik Formula E di Monas, Sandiaga Uno Bicara soal Cagar Budaya hingga Keterpecahbelahan

Sandiaga Uno ikut menanggapi polemik gelaran balapan mobil listrik Formula E di kawasan Monumen Nasional ( Monas), Jakarta, pada 6 Juni 2020.

Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ikut menanggapi polemik gelaran balapan mobil listrik Formula E di kawasan Monumen Nasional ( Monas), Jakarta, pada 6 Juni 2020 mendatang.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini, mengingatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tidak merusak kawasan Monas setelah digunakan untuk gelaran Formula E.

Sehingga, Sandiaga Uno berharap, Pemprov DKI Jakarta tetap menjaga Monas sebagai cagar budaya.

"Ikonnya Monas ini yang mungkin mau ditonjolkan, tapi dipastikan juga jangan sampai merusak lingkungan atau cagar budaya."

"Ini tugas pemerintah, apalagi Juni akan dilaksanakan," kata Sandiaga saat di Rumah Siap Kerja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Anies Baswedan Dikritik Megawati soal Formula E akan Digelar di Monas: Kenapa Harus di Situ?

Namun, Sandiaga mengaku akan memberi dukungan lomba Formula E yang akan diselenggarakan di Monas itu.

Ia berharap, gelaran Formula E di Jakarta, akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Saya juga menginginkan keterlibatan masyarakat dan keterlibatan dunia usaha sehingga ini akan juga memberikan peluang kepada UMKM," imbuh Sandiaga Uno.

Sandiaga Salahuddin Uno, pengusaha dan politikus Indonesia, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga Salahuddin Uno, pengusaha dan politikus Indonesia, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Mengutip Wartakotalive.com, menurut Sandi, penyelenggaraan Formula E di Jakarta seharusnya berdampak baik terhadap Ibu Kota.

"Saya lihat menghadirkan Formula E ini kan baik niatnya."

"Nawaitu-nya tuh untuk kebaikan DKI Jakarta. Baik untuk peningkatan pariwisata, baik juga untuk mengirimkan pesan bahwa Jakarta serius."

"Dan Indonesia serius untuk melakukan eksplorasi terhadap energi baru dan terbarukan, electric vehicle sekarang ini," jelasnya, Sabtu.

"Jadi satu potensi yang luar biasa juga, baik dari segi tentunya satu ajang yang menggeliatkan ekonomi daerah," lanjut Sandi.

Baca: Ikatan Arsitek: Jaga Kesakralan Monas, Jangan Paksakan untuk Formula E

Ia melihat, rencana Formula E yang digelar di Monas, menimbulkan polemik bagi masyarakat.

Namun, Sandi berharap pihak pro dan kontra, lebih mencairkan suasana dan menyambut baik.

Sandiaga Uno di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, (09/02/2020).
Sandiaga Uno di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, (09/02/2020). (Tribunnews.com/ Mafani Fidesya Hutauruk)

Menurutnya, kesuksesan gelaran Formula E dapat menaikkan potensi Indonesia dalam menggelar ajang internasional lainnya.

"Saya melihat memang ada dampak keterpecahbelahan di antara kita, menanggapi sebuah niat menghadirkan formula ini."

"Saya melihat bahwa perlu sosialisasi sebuah perhelatan yang sangat besar."

"Buat Jakarta, buat Indonesia, juga menurut saya kalau dikerjakan dengan baik dengan sosialisasi yang baik, dengan mendapatkan akseptasi publik yang tinggi."

"Bisa di-support oleh semua elite pemeritah pusat, pemerintah daerah, Insya Allah ajang ini akan membawa kesuksesan," jelas Sandiaga Uno.

Kritikan Megawati

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mempertanyakan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang akan menggelar balapan Formula E di Monas.

Ia menegaskan, kawasan Monas merupakan cagar budaya yang harus dilindungi.

Baca: Gelar Formula E di Monas, Sekda DKI Ingin Indonesia Terkenal di Dunia dan Akhirat

Sehingga, pihak pemerintah wajib untuk melindungi kawasan tersebut.

"Monas itu di dalam keputusan, peraturan, itu adalah cagar budaya," ujar Megawati di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Rabu (20/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan penjelasan saat pengumuman kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). PDIP secara remsi mengumumkan 49 pasangan untuk diusung dalam Pilkada 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan penjelasan saat pengumuman kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). PDIP secara remsi mengumumkan 49 pasangan untuk diusung dalam Pilkada 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ketua Umum PDI Perjuangan ini pun menyayangkan keputusan dari Anies Baswedan tersebut.

Megawati mempertanyakan, mengapa Anies tak mencari tempat lain saja.

"Kenapa sih, mau bikin Formula E kenapa sih harus di situ? Kenapa sih enggak di tempat lain? Kan begitu. Peraturan itu ya peraturan," ungkapnya.

Baca: Soal Formula E, Pemprov DKI: Nggak Ada yang Mau Rusak Monas, Ini Membangun

Ia menyebut, Ir Soekarno telah berjuang untuk membangun kawasan Monas tersebut.

Menurutnya, Soekarno mencari dana sendiri untuk membangun Monas.

"Dulu ketika Bung Karno dilengserkan, Bung Karno itu cari uang sendiri. Beliau bilang, saya masih ingat, karena saya dengar," jelas Megawati.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Walda Marison) (Wartakotalive.com/Rizki Amana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan