Jumat, 26 September 2025

Virus Corona

Info KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Virus Corona, Anies Baswedan Beri Penjelasan

Anies Baswedan memberikan penjelasan terkait info KRL Bogor-Jakarta Kota berisiko tinggi sebarkan virus corona.

KOMPAS.com/M LUKMAN PABRIYANTO
Para pengguna KRL menunggu kereta tujuannya di Stasiun Tanahabang, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020). PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta melakukan rekayasa terhadap perjalanan commuter line atau kereta rel listrik (KRL) selama sebelas 11 hari mulai Kamis (13/2/2020) hingga Minggu (23/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Gambar berisi bahan paparan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terkait risiko penyebaran virus corona via transportasi publik beredar di Twitter dan grup aplikasi percakapan WhatsApp.

Dalam bahan paparan itu disebutkan KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi area penyebaran virus corona terbesar.

Sementara KRL rute Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur disebut bebas penyebaran virus corona.

"Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," demikian tulisan dalam bahan paparan tersebut.

"Zona KRL-4 (Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur) dilaporkan relatif bebas dari Covid-19 sementara ini," demikian tulisan lainnya.

Baca: TERKINI Corona di Indonesia: Total Kasus 34 Orang, 1 Meninggal, dan 2 Sembuh

Baca: Virus Corona Menyebar, Taiwan Pekerjakan Narapidana untuk Produksi Masker

Menanggapi hal tersebut, Anies menyebut gambar yang beredar merupakan bahan paparan internal Pemprov DKI Jakarta untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi terkait penyebaran virus corona.

Dia pun mengakui adanya potensi penyebaran virus corona via KRL rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

"Yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan."

"Tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi."

"Tapi juga yang aspek-aspek lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Baca: Lionel Messi Beri Kejutan Perawat Pasien Virus Corona di RS Sakit Union Wuhan

Baca: Corona Merebak, Aplikasi Ini Bisa Bantu Siswa Belajar di Rumah

Bahan paparan tersebut, kata Anies, dipetakan berdasarkan sebaran orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait kasus Covid-19.

"Kami kan memiliki data sebaran orang-orang dalam pemantauan, data pasien dalam pengawasan, dari situ kemudian dibentuk petanya, ada."

"Dan tadi dipaparkan juga petanya," kata dia.

Menurut Anies, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah berkomunikasi dengan semua operator transportasi publik di Jakarta untuk menyiapkan langkah mitigasi pencegahan penyebaran virus corona via transportasi umum.

"Dinas Perhubungan langsung komunikasi tadi dengan jajaran di seluruh operator," ucap Anies.

Baca: Fakta Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal, Dirawat di RSUP Sanglah Bali hingga Akan Dikremasi

Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah 7 Orang, Achmad Yurianto: Seluruhnya Imported Case

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan