Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Indonesia Hadapi Situasi Sulit karena Corona, Anies Baswedan: Saya Yakin Kita Bisa Lalui dengan Baik

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, Indonesia tengah menghadapi situasi yang tak mudah karena penyebaran virus corona.

Penulis: Nuryanti
Editor: bunga pradipta p
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memberikan bantuan sosial terhadap warga miskin dan rentan miskin yang terdampak atas pelaksanaan PSBB mulai Kamis, (9/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, Indonesia tengah menghadapi situasi yang tak mudah karena penyebaran virus corona.

Namun, Anies menyebut, bangsa Indonesia pasti bisa melewati kesulitan yang terjadi.

Menurutnya, warga dari berbagai daerah di Indonesia yang berani datang ke Jakarta adalah orang yang tangguh.

"Bangsa ini itu bangsa petarung, bangsa kuat, dan ini yang datang ke Jakarta, dari Solok, dari banyak tempat di Indonesia berada di Jakarta, semua orang tangguh," ungkap Anies Baswedan, dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (15/4/2020).

"Kalau tidak berani, tidak tangguh, tidak datang ke Jakarta, memilih tantangan yang kecil," lanjutnya.

Sehingga, Anies yakin jika masyarakat Indonesia akan melewati kesulitan karena virus corona ini dengan baik.

"Saya percaya bahwa kita semua memiliki keyakinan, di balik hal yang berat ini bangsa kita punya tradisi menghadapi kesulitan dan berhasil melampaui dengan baik," imbuhnya.

Baca: Effendi Gazali Singgung Data Anies soal Ribuan Pemakaman dengan Protokol Corona: Yang Hoaks Siapa?

Anies mengaku, dirinya bisa merasakan situasi warga DKI Jakarta yang tak bisa bekerja di tengah pandemi virus corona.

"Dalam situasi seperti ini yang awalnya punya pekerjaan jadi kehilangan pekerjaan, jadi rentan miskin."

"Apa yang dirasakan oleh teman-teman di rumah, ini sangat berat, situasi di sosial dan ekonomi terasa sekali," ungkap dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020) (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Namun, Anies Baswedan menyebut, program bantuan sosial yang disalurkan tak akan menjangkau semua warga di DKI Jakarta.

"Perlu waktu, karena ini dilakukan dalam tempo yang singkat kemudian menggunakan data yang ada dulu," jelasnya.

Pelaksanaan program bantuan sosial ini akan dievaluasi apakah akan ditambah jumlah penerimanya atau butuh perbaikan.

"Begitu sampai di lapangan, maka RW akan memeriksa data awal, dicek dengan kondisi di lapangan, siapa yang harus ditambahkan siapa yang harus dikoreksi," ucap dia.

Sehingga, penyaluran bantuan untuk warga terdampak corona akan diberikan setiap minggu, agar mudah dilakukan evaluasi.

"Ini akan diberikan dalam bentuk paket mingguan. Karena paket mingguan, maka mudah sekali kita lakukan koreksi," terang Anies Baswedan.

Baca: Luhut Sempat Tanyakan ke Gubernur Anies, Kok Masih Banyak Warga yang ke Jakarta Saat PSBB

Ia menyebut, saat ini, masyarakat Indonesia dihadapkan pada dua pilihan saat menghadapi virus corona.

Yakni melaksanakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan disiplin atau melaksanakannya dengan longgar.

"Pilihan kita adalah lakukan ini dengan disiplin supaya cepat selesai atau kita longgar, lebih rileks, tapi akan perlu waktu lama."

"Contohnya ada, lihat Vietnam, lihat Selandia Baru, mereka lakukan amat disiplin, amat ketat, tapi sekarang, mereka bisa mulai mengatakan kami mulai terbebas," ungkap Anies Baswedan.

"Atau kita pilih dibuat longgar, dengan cara longgar, memang sebagian tetap bekerja, sebagian tetap beraktivitas, tetapi dampaknya menjadi lebih panjang," lanjutnya.

Anies Baswedan
Anies Baswedan (Warta Kota/Herudin)

Anies berharap agar penderitaan karena pandemi virus corona tak akan berlangsung lama.

Sehingga, pemerintah dan masyarakat harus disiplin agar bisa bangkit kembali.

"Kami merasa penderitaan yang harus dialami kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan, kita tuntaskan cepat. Setelah itu kita bangkit kembali," imbuhnya.

Mengenai para pedagang yang mengeluh setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Anies mengaku akan memprioritaskan nyawa dari warganya.

Pemprov DKI Jakarta sebenarnya berpihak pada pekerja informal yang terdampak dari kebijakan PSBB ini.

Baca: Anies Apresiasi Langkah PMI Mitigasi Penyebaran Corona Lewat Teknologi Pengembunan

Pihaknya ingin memfasilitasi para pedagang kaki lima dan pekerja informal lainnya untuk berkembang.

"Saudara-saudara kita terutama yang tadi bergerak di bidang informal merasakan sekali dampaknya."

"Kami dari awal di Pemprov DKI justru berpihaknya pada mereka yang lemah, mereka yang dipinggirkan atau mereka yang terpinggirkan," ujarnya.

"Kita memberi kesempatan bagi (pedagang) kaki lima karena kita justru ingin memfasilitasi mereka untuk punya kesempatan tumbuh berkembang di kota ini."

"Kita ingin kita ini setara untuk semua, jadi kita dari awal justru ingin sektor mikro, kecil, informal, punya kesempatan berkembang," jelas dia.

Namun, Anies juga harus memikirkan nasib dari masyarakat agar tak terjangkit virus corona.

"Di sisi lain, kalau kegiatan perekonomian atau interaksi warganya di bidang ekonomi, sosial, budaya tetap berjalan terus seperti biasa, maka kita memiliki potensi untuk mengikuti rute-rute yang dialaami negara lain yang hari ini angka mortalitasnya tinggi."

"Kami merasa menyelamatkan nyawa, menyelamatkan saudara sebangsa adalah prioritas yang pertama," terang Anies Baswedan.

Pemprov DKI Jakarta akhirnya harus memutuskan untuk menyelamatkan masyarakat, dengan anjuran tetap berada di rumah.

Baca: Beda Kebijakan antara Kemenhub dan Kemenkes soal Ojol selama PSBB, Anies Baswedan Sudah Putuskan

Menurutnya, pekerjaan dari para pedagang yang terdampak situasi corona ini bisa dikembalikan lagi.

"Kehilangan pekerjaan memang amat berat, tapi kehilangan nyawa tidak tahu bagaimana mengembalikannya."

"Kalau kehilangan pekerjaan, kita cari jalannya untuk bisa dikembalikan pekerjaan itu."

"Tapi kalau kehilangan nyawa, saya rasa belum ada yang punya rumusnya untuk mengembalikan itu," jelas Anies Baswedan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan