Virus Corona
Demi Menyambung Hidup, Warga Jakarta Terpaksa Gadaikan Motor hingga HP
Perempuan berjilbab itu dan Ahmad memutuskan menggadaikan motor matic Spacy tahun 2012 karena desakan kebutuhan hidup.
Editor:
Hasanudin Aco
Untuk biaya hidup keluarganya, Ipung mencari penghasilan dengan berjualan layangan yang dibeli di Pasar Pondok Cabe.
Saat ini sedang musim bermain layang-layang.
"Buat nambah-nambah lumayan. Layangan seharga Rp 500 saya jual Rp 1.000. Benang beli Rp 1.000 saya jual Rp 2 ribu. Lumayan, sehari dapat Rp 30 ribu," bebernya.
Baca: Anak Sakit, Ini Curhat Pilu Yuli yang Akhirnya Meninggal, Tak Makan 2 Hari & Ganjal dengan Air Putih
Di masa pandemi Covid 19 ini, ada juga orang yang murah hati dengan Ipung.
Dia mendapatkan bantuan berupa sembako dari pihak sekolah dan orangtua murid.
Meski tidak digaji, ia berharap juga mendapatkan THR dari masing-masing mereka.
Selepas mengurus ponselnya digadaikan, Ratna menghampiri Ipung.
Ratna mendapatkan sejumlah uang dari hasil gadai ponselnya.
"Buat sehari-hari karena lagi sulit. Dapat Rp 600 ribu. Cukup sampai akhir bulan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pegadaian Ramai Saat Pandemi Covid-19, Warga Gadaikan Motor hingga Gawai Demi Menyambung Hidup