Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

Warga Kawasan Elite di Bekasi Terima Bansos, Padahal Sudah Diwanti-wanti Jokowi agar Tepat Sasaran

Diketahui daerah Mustika Jaya merupakan daerah elite Bekasi yang berisi banyak perumahan

TRIBUN/HO
Jumpa pers Penyaluran Bantuan Sembako dari Presiden di Kementerian Sosial, Jumat (17/4/2020). Gojek dipercaya oleh PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan sosial berupa sembako bagian dari Kebijakan Jaringan Pengaman Sosial yang diprakarsai Kemensos. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia berdampak pada beberapa sektor, salah satunya ekonomi.

Untuk mendukung kebutuhan warga, pemerintah menggelontorkan progam bantuan sosial (bansos).

Baca: Ketua RT Bingung Ada Warga Punya Mobil Dapat Bansos, Nenek Ini Justru Menolak: Kasih ke yang Butuh

Namun, realisasinya ada saja pemberian bansos yang tidak tepat sasaran.

Salah satu bantuan yang tidak tepat sasaran itu ditemukan di Kota Bekasi.

Melansir Kompas.com, Ketua RW 03 Mustika Jaya, Aris, mengaku, warganya tidak ada yang mengajukan bantuan sosial.

Sebab, diketahui daerah Mustika Jaya merupakan daerah elite Bekasi yang berisi banyak perumahan.

Namun, ia kaget saat mengetahui Ketua RT wilayahnya mengadu karena mendapatkan bantuan sosial dari Pemkot Bekasi mengatasnamakan anaknya yang masih balita.

Padahal, menurut Ketua RT wilayahnya, ia tak pernah mendaftar untuk mendapat bantuan sosial tersebut.

"Itu data dari mana? Orang warga saya tanyain enggak ada yang ngajuin bantuan dan konfirmasi ke Kelurahan. Ini tiba-tiba saya lihat ada bantuan untuk Ketua RT, tapi pakai nama anaknya yang masih balita,” ujar Aris saat dihubungi, Rabu (22/4/2020).

Ternyata, kata Aris, kejadian serupa juga ditemukan di beberapa RW lain di kawasan Mustika Jaya.

Banyak warga yang kemampuan ekonominya baik malah mendapatkan paket bansos ini.

Bahkan, warga yang memiliki dua mobil pun mendapatkan bansos dari Pemkot Bekasi.

“Ada malahan yang punya mobil dua, tidak ngajuin nama, tiba-tiba juga muncul sebagai penerima bantuan non-DTKS,” kata dia.

Menurut dia, data Pemkot Bekasi untuk pemerima bantuan tersebut tidak valid.

Bahkan, tidak ada yang survei ke warganya untuk mengecek kelayakan dari penerima bantuan sosial tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan