Mudik Lebaran 2020
Anies Peringatkan Warga Agar Tak Mudik: Bila Anda Pulang, Belum Tentu Bisa Cepat Kembali ke Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau agar warga yang merantau di Jakarta tak mudik di tahun ini.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau agar warga yang merantau di Jakarta tak mudik di tahun ini.
Sebab, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan regulasi untuk membatasi warga masuk ke Jakarta setelah lebaran.
Penggodokan aturan tersebut akan selesai dalam waktu dekat ini.
Aturan ini dibuat untuk memperingatkan warga di Jakarta agar tidak mudik saat lebaran.
Pihaknya ingin mengatasi penyebaran virus corona di Jakarta akan tak kembali meningkat.
Menurut Anies, warga yang nekat mudik lebaran, tak akan bisa cepat kembali ke Jakarta.
"Bila Anda pulang, belum tentu bisa kembali ke Jakarta dengan cepat, jadi hati-hati," imbau Anies Baswedan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (3/5/2020).

Pemprov DKI Jakarta akan segera mengeluarkan peraturan pembatasan akses masuk ke Jakarta.
"Kita sedang menyiapkan regulasinya, kalau sudah selesai akan dikeluarkan."
"Akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk di Jakarta," tegas Gubernur DKI Jakarta ini.
Baca: Pengendara Langgar PSBB di Jakarta Nyaris 40 Ribu, Mayoritas Pelanggar Tidak Pakai Masker
Baca: Achmad Yurianto Sebut PSBB Nasional Tak Perlu, Epidemiolog: Kalau Ingin Indonesia Pulih Bulan Juli
Baca: Dukung PSBB Tangerang, Sejumlah RT/RW Perumahan Medang Lestari Dirikan Pos Cek Poin Covid-19
Pemprov DKI Jakarta tak hanya melarang, namun juga berjanji bagi warga yang kehilangan pekerjaan tapi tidak mudik, maka akan diberikan bantuan.
Pembatasan dan janji bantuan diharapkan bisa membuat warga tetap berada di Jakarta selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Larangan Mudik oleh Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah melarang semua masyarakat untuk mudik.
Keputusan tersebut diambil Jokowi, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona ke berbagai daerah.
"Mudik semuanya akan kita larang, oleh sebab itu persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini harus mulai disiapkan," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/4/2020).
Baca: 5 Fakta Mbah Minto, Nenek dari Klaten yang Viral Gara-gara Video Gagal Mudik, Dapat THR dari Ganjar
Baca: VIDEO 18 Pekerja Migran India Diamankan Polisi setelah Nekat Mudik dengan Numpang Truk Molen
Baca: 1.030 Pengendara Sepeda Motor Batal Mudik, Terbanyak Kena Razia di Bekasi dan Karawang
Keputusan Jokowi tersebut berdasarkan hasil kajian di lapangan, yang menunjukkan banyaknya orang yang akan mudik.
"Hasil kajian di lapangan, dari survey yang dilakukan Kementerian Perhubungan, disampaikan bahwa yang tidak mudik 68 persen, yang bersikeras mudik 24 persen, yang sudah mudik 7 persen."
"Artinya masih ada angka yang sangat besar yaitu 24 persen tadi," jelasnya.

Pertimbangan selanjutnya, pemerintah juga sudah menerapkan jaring pengaman sosialnya untuk menghadapi pandemi virus corona.
Pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada warga yang membutuhkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Bansos sudah mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako untuk Jabodetabek, kartu pra kerja sudah mulai berjalan, minggu ini bansos tunai sudah dikerjakan," ungkapnya.
Baca: 9.642 Kendaraan Terjaring Razia Pelarangan Mudik, Seluruhnya Diminta Putar Balik ke Jakarta
Baca: Hendak Mudik, 9.642 Kendaraan Diminta Putar Balik ke Jakarta
Baca: Ragam Cara Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Dari Travel Liar Hingga Sembunyi di Terpal Truk
Jokowi juga menyinggung soal larangan mudik bagi aparatur sipil negara (ASN) sebelumnya.
"Dari sinilah saya mengambil keputusan, setelah larangan mudik bagi ASN, TNI/Polri, BUMN, sudah kita laksanakan," imbuh Jokowi.
(Tribunnews.com/Nuryanti)