Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Polemik Bansos DKI Jakarta Selama Pandemi, Direktur LIMA: Kita Butuh Satu Sikap Bukan Sembrono

Terlihat pada hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah DKI Jakarta, khususnya terkait bantuan sosial (bansos) tak sejalan.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ketua RT 6 Pademangan Barat, Sukirno (kiri) memberikan langsung paket bantuan sosial (bansos) kepada warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, Rabu (15/4/2020). Bantuan sosial yang berisi sembako dan sejumlah kebutuhan lainnya diterima warga miskin yang terdampak wabah virus corona (Covid-19). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak Kamis (9/4/2020) mulai menyalurkan bantuan sosial kepada 1,2 juta warga yang tercatat sebagai keluarga miskin dan rentan miskin yang bermukim di Jakarta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh dunia juga di Indonesia, membuat orang banyak masalah yang bermunculan.

Permasalahan internal terkait penanganan Covid-19 pun bermunculan.

Terlihat pada hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah DKI Jakarta, khususnya terkait bantuan sosial (bansos) yang diluncurkan pemerintah pusat seiring dengan keputusan PSBB tak sejalan.

Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta awalnya menyebut akan lepas tangan soal pembiayaan bansos untuk warga DKI Jakarta.

Silang pendapat antara Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial, Juliari P. Batubara, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebelumnya.

Baca: Warga di Bojonggede Ramai-ramai Tolak Bansos dari Pemerintah Pusat, Ini Masalahnya

Baca: Senyum Janda Sebatang Kara Terima Bansos dari Pemprov Jateng

Akhirnya Sri Mulyani Indrawati pada rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI mengungkap jika dana bansos akan ditanggung pemerintah pusat dalam bentuk sembako dan BLT.

Walaupun anggaran awal diproyeksikan di pemerintah daerah.

Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews, data warga miskin di Jakarta 3,7 juta orang.

Kemudian sempat berubah menjadi 2,3 juta orang.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan hanya dapat memberikan bantuan bagi 1,1 juta warga miskin di Jakarta.

Dan pemerintah sepakat untuk memberikan bantuan bagi 2,5 juta sisanya.

Polemik pemberian bansos di DKI Jakarta masih belum terurai.

Data menyebut per 14 Mei 2020, anggaran Covid-19 dalam pos belanja tidak terduga mencapai Rp 897,2 miliar sudah terealisasi Rp 890,9 miliar atau 99, 30%.

Lalu bagaimana Pemprov DKI dapat membiayai pencegahan Covid-19, termasuk untuk bantuan sosial?

Apakah Pemprov DKI memang kehabisan dana dan hanya Dana Bagi Hasil (DBH) menjadi kendala utamanya?

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan