Virus Corona
Polemik Bansos DKI Jakarta Selama Pandemi, Direktur LIMA: Kita Butuh Satu Sikap Bukan Sembrono
Terlihat pada hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah DKI Jakarta, khususnya terkait bantuan sosial (bansos) tak sejalan.
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Whiesa Daniswara
Menurut Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menegaskan jika tidak ada pihak yang boleh mencari panggung popularitas.
Baca: Mensos Akui Ada Tumpang Tindih Data Warga Penerima Bansos Pada Penyaluran Tahap Pertama
Baca: Disindir Tiga Menteri Jokowi Soal Bansos di DKI Jakarta, Ini Jawaban Tegas Anies Baswedan
Khususnya pemerintah pusat atau daerah, Ray meminta tidak menjadikan Covid-19 menjadi panggung popularitas politik.
Dihimpun dari rilis yang diterima Tribunnews Jumat (15/5/2020), Ray menegaskan jika tidak perlu adanya ungkapan di depan masyarakat terlalu berlebihan.
Namun nyatanya tidak terealisasikan.
"Hal itu hanya menjadikan seolah pemerintah daerah seperti telah bekerja cepat, tegas dan cekatan, tapi fakta di lapangannya justru berbeda. Kita semua membutuhkan satu sikap dan keputusan yang cepat, tapi bukan sembrono, apalagi hanya sekedar tampil memukau dihadapan masyarakat," tulis rilis tersebut.
Menurut Ray, data pemerintah pusat terkait penerima bantuan sosial di wilayah DKI Jakarta juga masih tumpang tindih.
"Faktanya sekarang data yang paling diakui warga DKI Jakarta penerima bansos hanya 2.153.196 kepala keluarga. Jauh berkurang dari data yang disebutkan sebelumnya yakni sekitar 2,6 juta keluarga," lanjut Ray dalam rilis.
Begitu juga dengan pemerintah daerah yang belum pernah menyinggung terkait bantuah tahap ketiga dan seterusnya.
"Sebab, sejauh yang kita pahami, belum terdengar dana alokasi DKI untuk bansos tahap tiga dan seterusnya," lanjut Ray.
Sementara terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang masih kurang bayar oleh pemerintah pusat juga tidak semestinya menjadi kendala utama.
"Persoalan kurang bayar pemerintah pusat dalam DBH sebenarnya tidak menjadi kendala utama Pemprov DKI untuk mengalokasikan dana bansos. Tapi refocusing-nya yang belum sepenuhnya berjalan," pungkas Ray dalam rilis tersebut.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)