Rabu, 10 September 2025

Soal Kasus Pembunuhan oleh NF yang juga Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Akumulasi Kemarahannya

Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, angkat bicara soal babak baru kasus NF pembunuh bocah di daerah Sawah Besar.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020) - Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menyebut aksi pembunuhan yang dilakukan NF, bisa saja merupakan akumulasi kemarahannya karena menjadi korban kekerasan seksual. 

Sementara itu dilansir Tribun Jakarta, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tahan Marpaung, mengatakan berkas perkara ini telah dipegang Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Pusat. 

"Semua berkas dari pelaku pemerkosaan sudah kami pegang. Selanjunya tinggal menunggu persidangan," kata Tahan.

Kronologi Pembunuhan Sadis di Sawah Besar

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, menyebut cara NF membunuh pelaku terbilang sangat sadis.

Heru mengungkapkan NF menghabisi nyawa korban, yakni APA, dengan menenggelamkannya ke dalam bak mandi, dicekik, dan mayat korban disembunyikan di lemari pakaian kamarnya.

Diketahui peristiwa pembunuhan tersebut terjadi di rumah NF yang berada di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

"Awalnya (mayat korban) mau dibuang, tetapi karena sudah sore akhirnya disimpan di dalam lemari," ujar Heru yang dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca: NF Tersangka Pembunuhan Bocah 5 Tahun Sekaligus Korban Kekerasan Seksual, Kini Hamil 14 Minggu

Baca: Dari Temuan Gambar Wanita Disiksa, Diduga Kekasih NF Punya Perilaku Seksual Menyimpang

"Setelah itu, besok paginya dia mau membuang mayat tersebut, tapi bingung mencari tempat untuk membuangnya," imbuhnya.

"Akhirnya NF memutuskan untuk pergi sekolah mengenakan seragamnya," ungkap Heru.

Namun di tengah perjalanannya menuju sekolah, NF berganti pakaian yang sudah disiapkan dan memutuskan untuk menyerahkan diri di Polsek Metro Tamansari.

"Akhirnya dia melaporkan diri di Polsek Taman Sari, 'Saya telah melakukan pembunuhan' gitu," ujar Heru.

"Kemudian dilakukan pengecekan yang dipimpin oleh Kapolsek dan benar di dalam lemari ada sosok mayat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Heru menyebut pelaku mengaku dengan sadar membunuh korban, bahkan NF tidak menyesal atas perbuatan keji yang telah ia lakukan.

Saat dilakukan olah TKP di rumah pelaku, polisi juga menemukan gambar dan papan curhatan NF.

(Tribunnews.com/Isnaya, Tribun Jakarta/Muhammad Rizki Hidayat, Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan