Minggu, 7 September 2025

Jurnalis Meninggal Dunia

Pemilik Warung Akhirnya Akui Kenal dengan Jurnalis Metro TV yang Ditemukan Tewas di Pinggir Tol

Selain pemeriksaan saksi, pihak kepolisian juga masih berupaya menggali informasi dari CCTV yang terpasang di sekitar TKP.

Editor: Hasanudin Aco
YouTube Kompas TV
Anjing pelacak berhenti di sebuah warung dekat lokasi penemuan mayat editor Metro TV, Yodi Prabowo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebab kematian editor dan jurnalis Metro TV, Yodi Prabowo hingga kini masih diselidiki polisi.

Sejumlah upaya telah dilakukan pihak kepolisian guna mengungkap kasus kematian Yodi Prabowo.

Termasuk melakukan pemeriksaan sejumlah saksi mulai dari keluarga, rekan kerja hingga pemilik warung yang berada dekat lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo.

Terbaru, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap fakta baru terkait kasus kematian Yodi Prabowo.

Yusri mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pemilik warung bernama Amir kenal dengan korban.

Baca: Teka-teki Kasus Editor Metro TV Meninggal, Terkuak Pesan Khusus Pembunuh dari Pisau yang Ditemukan

Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya bahwa warung tersebut sempat didatangi anjing pelacak K9 saat olah tempat kejadian perkara (TKP).

Saat itu polisi menggunakan barang bukti pisau yang ditemukan di TKP dan baju korban dalam melakukan pelacakan.

Warung itu berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan jasad korban.

"Pemilik warung kenal dengan korban, makanya ini masih didalami semuanya kita periksa," ucap Yusri, Selasa (14/7/2020).

Lebih lanjut Yusri mengatakan bahwa Yodi Prabowo sebelumnya memang kerap mampir ke warung tersebut.

"Dari keterangan saksi-saksi yang ada termasuk di warung ambil keterangan bahwa memang korban sering ke situ ( warung )," terangnya.

Selain pemeriksaan saksi, pihak kepolisian juga masih berupaya menggali informasi dari CCTV yang terpasang di sekitar TKP.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto mengatkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah CCTV.

Namun demikan, pihaknya masih belum mendapatkan petunjuk apapun dari CCTV tersebut.

Untuk itu, pihaknya masih mencoba mencari rekaman CCTV yang nantinya menghasilkan petunjuk.

"Saat ini ada beberapa (hasil pemeriksaan rekaman CCTV), kami mendapatkan informasi ada yang sudah tidak bisa membackup, artinya sudah hilang sudah ketimpa.

"Setelah dilakukan analisa ternyata CCTV di beberapa tempat tidak mendukung," ujarnya beberapa waktu lalu.

Kemudian lanjut Irwan, Polres Metro Jakarta Selatan juga tengah menyelidik sidik jari pada barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo.

"(Pemeriksaan sidik jari) jadi masih proses," kata Irwan.

Dikatakannya bahwa pihak mencari jejak sidik jari pada barang bukti seperti pisau, motor, helm, dan lainnya.

"(Pemeriksaan sidik jari) dalam proses, masih dalam proses laboratorium forensik," terangnya.

Kemudian, pihaknya juga turut memeriksa ponsel milik Yodi Prabowo guna menggali informasi yang bisa dijadikan petunjuk.

"Jadi hanphone korban sedang kami analisis secara forensik tentunya," tuturnya.

"Mudah-mudahan ada jejak yang penting sehingga kemudian kami bisa mengarah kepada misalkan pihak-pihak tertentu yang terlibat," tambah Irwan.

Baca: Polisi Datangi Sebuah Warung yang Kerap Disambangi Editor Metro TV sebelum Tewas

Sebelumnya diberitakan, Yodi Prabowo diduga menjadi korban pembunuhan.

Yodi Prabowo ditemukan tak bernyawa di pinggir tol JORR pada Jumat (10/7/2020) kemarin.

Berdasarkan hasil autopsi, Yodi Prabowo mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.

Hal itu disampaikan lansung Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto.

"Informasi awal adanya luka di bagian dada sebelah kirim kemudian ada luka di bagian leher akibat benda tajam, kemudian dari antara lengan dengan leher ada lebam diduga benda tumpul,dari hasil autopsi tersebut, kita hubnugkan dengan barang bukti yang ada," ujarnya seperti dilansir dari Kompas TV, Minggu (12/7/2020).

Sementara dalam olah TKP, Irwan Susanto mengatakan bahwa pihaknya menggunakan dua barang bukti saat melakukan pelakacakan.

Adapun barang bukti tersebut adalah pisau dan baju korban.

"Informasi dari tim k9 anjing pelacak, kami ambil sampel dari dua barang bukti,

pertama dari alat diduga yang digunakan pelaku adalah pisau, kemudian baju korban," ujar Irwan.

Saat dilakukan pelacakan, anjing K9 pun berhenti di sebuah warung.

Warung itu berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan jasad korban.

Terkait hal itu, pemilik warung, Sari angkat suara.

Sari membenarkan bahwa saat olah TKP, anjing pelacak sempat berhenti di warungnya.

Namun, Sari mengaku tidak pernah melihat korban di sekitar warungnya.

Sari mengatakan bahwa biasanya ia membua warung pukul 08.00 WIB.

Kemudian Sari menutup warungnya setelah magrib.

"Buka jam 8an, tutup magrib, abis magrib tutup," terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa suasana di sekitar warungnya memang sepi menjelang malam.

"Belum pernah liat (korban), saya gak ada di sini kalau malam saya pulang," tuturnya.

"Emang sepi semua diportal jadi motor gak bisa masuk," tambahnya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sebelum Meninggal, Editor Metro TV Sering ke Warung yang Terlacak Anjing K9, Ini Kata Polisi

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan