Rabu, 13 Agustus 2025

Jurnalis Meninggal Dunia

Polisi Sebut Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri: Motif Asmara Tak Terbukti hingga Kata Keluarga

Kasus tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo memasuki babak baru. Polisi menyimpulkan Yodi tewas karena bunuh diri, bukan karena dibunuh.

Penulis: Daryono
kolase tribunnews
Polisi merilis hasil penyelidikan kematian editor Metro TV Yodi Prabowo. Kesimpulan polisi, Yodi tewas karena bunuh diri. 

"Pisau diduga kuat alat yang digunakan untuk melukai," tegasnya.

2. Polisi Sebut Yodi Membeli Pisau yang Ia Pakai untuk Bunuh Diri

Tubagus menjelaskan, editor Metro TV itu membeli sendiri pisau yang ditemukan di TKP.

Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan ke toko yang menjual pisau tersebut.

"Pisau tersebut memiliki merk khusus, yang menjual hanya toko itu."

"Dari CCTV, yang membeli pisau adalah korban sendiri," terang Tubagus.

Rekaman cctv saat Yodi Prabowo di toko membeli pisau
Rekaman cctv saat Yodi Prabowo di toko membeli pisau (Youtube channel Kompas tv)

Bahkan, Yodi terlihat seperti sudah berniat hanya membeli pisau di toko itu.

"Saat membeli, pakaian yang digunakan sama dengan saat jenazah ditemukan," ucapnya.

"Begitu masuk, korban langsung menuju tempat pisau, lalu bergerak ke kasir, dan meninggalkan tempat," jelas dia.

3. Ceceran Darah di Tembok TKP adalah Darah Yodi

Tubagus mengatakan pihakya tidak menemukan ceceran darah selain di tempat kejadian perkara (TKP).

TKP yang dimaksud adalah semak-semak pinggir Tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Fakta kedua tak ada ceceran darah di tempat lain, kecuali tempat korban ditemukan dengan kondisi tertelungkup," katanya dikutip dari TribunJakarta

Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).
Tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa mayat yang ditemukan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Namun, karena jenazah diduga sudah dua hingga tiga hari berada di TKP, ceceran darah tersebut tampak sangat sedikit.

"Muncratan darah ada di tembok," jelas Tubagus.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan