UU Cipta Kerja
Cemasnya Seorang Ibu Saat Anak Pergi Tanpa Pamit Ikut Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja
Terjadi unjuk rasa penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang belum lama ini disahkan DPR. Bukan hanya buruh dan mahasiswa, tapi pelajar ikut serta.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Terjadi unjuk rasa penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang belum lama ini disahkan DPR.
Beberapa unjuk rasa diwarnai kericuhan seperti yang terjadi di Jakarta.
Sejumlah fasilitas umum dibakar hingga ribuan orang diamankan polisi, Kamis, (8/10/2020).
Kabar kericuhan di Jakarta berseliweran di portal berita dan media sosial, apalagi massa peserta aksi bukan hanya dari kalangan buruh dan mahasiswa, terdapat gerakan pelajar yang ikut menyuarakan aspiranya.
Bukan hanya buruh dan mahasiswa, pelajar ikut turun ke jalan bergabung dalam gelombang demonstrasi.
Baca: Rapid Non Reaktif, Tidak Bawa Sajam, 80 Pelajar Tangsel yang Ikut Demo UU Cipta Kerja Dipulangkan
Baca: 48 dari 141 Pelajar yang Ikut Demo UU Cipta Kerja di Karawang Positif Narkoba
Orangtua mereka dilanda khawatir. Hal ini yang dirasakan Ervina, orangtua asal Kota Bekasi.

Ervina merupakan ibunda dari pelajar berinisial AF, satu dari ratusan orang yang diamankan Polres Metro Bekasi Kota saat demonstrasi berlangsung di wilayah setempat.
Kamis kemarin, (8/10), bisa jadi merupakan hari yang panjang baginya, putranya yang masih duduk di bangku SMK pergi tanpa pamit sejak pagi hari.
"Biasanya dia di rumah, paling main gitar di kamar, lah ini enggak ada saya nyariin karena perginya enggak pamit," kata Ervina saat dijumpai di Mapolres Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020).
Informasi unjuk rasa yang berseliweran di televisi dan media digital membuat dia makin khawatir dengan keberadaan putranya.
Baca: Pelajar Depok Ditanya Maksudnya Ikut Demo: Itu Pak Demo Tentang Bus Law Itu
Kepanikan kian membuncah ketika putranya tak kunjung bisa dihubungi, ia berulang kali menelfon namun tak ada jawaban dari AF.
"Ditelepon enggak diangkat, saya tanya teman-temannya yang di rumah pada enggak tahu, teman-temannya juga enggak tahu dihubungi," terang dia.

Malam kian larut, sang putra belum juga menunjukka tanda-tanda akan pulang membuat suasana hati Ervina makin tak karuan.
Ia mengaku tak bisa tidur memikirkan sang putra, apalagi kabar aksi demonstrasi di Jakarta pecah menjadi kerusuhan.
"Khawatir sampai enggak bisa tidur mikirin, kalau dia ke sana (Jakarta), kan lagi rusuh juga takut anak saya jadi korban," terang dia.
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Babelan Kabupaten Bekasi Naik 3 Kali Lipat
Hingga pagi hari, dering pesan singkat masuk ke ponselnya berisi kabar yang ia nanti sejak kemarin.