Kamis, 4 September 2025

UU Cipta Kerja

Mahasiswa Kembali Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ada Tuntutan Tambahan hingga 8.000 Aparat Dikerahkan

BEM SI menggelar aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja ke Istana Negara pada hari ini, Jumat (16/10/2020).

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
tribunnews.com/Danang Triatmojo
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja ke Istana Negara pada hari ini, Jumat (16/10/2020). 

Lantaran aparat kepolisian mencegat mereka sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Saat ini mereka masih menunggu rombongan lainnya untuk melanjutkan aksi mereka ke Istana Negara.

"Tuntutan masih sama seperti kemarin, cabut UU Cipta Kerja," kata Abdul.

Demo mahasiswa di depan kantor DPRD Bungo, Selasa (13/10/2020). Dua orang mahasiswi, seorang satpol PP dan seorang polwan kesurupan di lokasi.
Demo mahasiswa di depan kantor DPRD Bungo, Selasa (13/10/2020). Dua orang mahasiswi, seorang satpol PP dan seorang polwan kesurupan di lokasi. (Tribun Jambi/Darwin Sijabat)

Baca juga: Begini Rekayasa Lalin di Sekitar Istana Negara Jelang Demo Tolak UU Cipta Kerja

Diberitakan, BEM SI merencanakan aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja ke Istana Negara pada hari ini.

BEM SI tetap mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan Perppu untuk mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan.

Tercatat, demo besar yang serupa sudah dilakukan dua kali di Jakarta.

Sayangnya kedua demonstrasi tersebut berakhir rusuh.

Demonstran bentrok dengan polisi hingga terjadi perusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas publik.

Baca juga: Ketua MPR Minta Massa Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Tak Anarkis dan Terapkan Protokol Kesehatan

8.000 aparat dikerahkan untuk mengawal demo

Untuk mengantisasi hal tersebut, sebanyak 8.000 personel gabungan TNI, Polri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan.

Ribuan aparat dikerahkan agar demonstrasi yang berlangsung di sekitar Istana Merdeka, Jakarta Pusat berjalan tertib.

"Pasukan gabungan Polri, TNI dan Pemprov DKI dikerahkan untuk mengamankan unjuk rasa," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Jakarta, Jumat.

Dikutip dari Kompas.com, Polda Metro Jaya juga menyiagakan sekitar 10.000 personel di Monumen Nasional (Monas).

Hal itu guna mengantisipasi aksi unjuk rasa saat terjadi peningkatan eskalasi massa.

Aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa aksi saat demonstrasi di Gambir, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja berakhir ricuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa aksi saat demonstrasi di Gambir, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja berakhir ricuh. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Canangkan Aksi #MosiTidakPercaya, Siang Ini BEM Se-Jabodetabek Demo Tolak UU Cipta Kerja

Polisi juga membuat pembatas (barrier) di akses masuk Jalan Medan Merdeka Barat atau Patung Kuda agar pengunjuk rasa tidak mendekat ke Istana Merdeka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan