Laporan Pemotongan BST oleh Warga Klapanunggal Berujung pada Ancaman, Polres Bogor Turun Tangan
Kronologi Warga Klapanunggal laporkan pemotongan Dana Bantuan Sosial Tunai (BST) hingga dapat ancaman, kepolisian turun tangan melakukan pengusutan.
Penulis:
Theresia Felisiani
Kronologi
Tak terima dana bantuan dipotong, sejumlah warga Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ramai-ramai mendatangi Polres Bogor, Senin (19/4/2021).
Mereka yang kebanyakan ibu-ibu ini ingin melaporkan perkara yang mereka keluhkan terkait dana Bantuan Sosial Tunai (BST).
Mereka tak terima, BST yang mereka dapat dipotong sebesar 50 persen.
Satu warga, Tati Herawati (62) menceritakan bahwa BST yang mereka terima awalnya Rp 600 ribu yang kemudian dipotong menjadi Rp 300 ribu.
Awalnya, Tati mengaku diundang untuk penyaluran BST tersebut di sebuah gedung SMP Negeri 1 Klapanunggal.
"Jadi gini, kami diundang dapet BST, kami datang ke sekolahan, kami datang ke sana warga Desa Klapanunggal berbondong-bondong," kata Tati Herawati kepada wartawan, Senin (19/4/2021).

Setelah antre, masing-masing warga yang datang dan berkumpul di sebuah ruangan diberi BST Rp 600 ribu.
Setelah selesai, warga kemudian diarahkan ke ruangan lain yang mana di sana lah pemotongan dana BST dilakukan dengan alasan dialihkan kepada warga yang belum dapat bantuan.
"Dia bilang, uang ibu katanya dialihkan Rp 300 ribu, katanya udah sepakat. Kita keberatan, karena tidak ada pemberitahuan dari pertamanya. Katanya ini hasil musrembang atau apa, saya kan gak tahu," katanya.
Sampai pukul 12.30 WIB, proses pelaporan dari para ibu-ibu di Mapolres Bogor ini masih berlangsung.
Pastikan BST Tepat Sasaran, TKSK Bojonggede Bogor Sambangi Rumah Warga
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Bojonggede, menyambangi rumah warga yang belum mengambil Bantuan Sosial Tunai (BST).
Ketua TKSK Kecamatan Bojonggede, Asep Suhana mengatakan, sistem jemput bola ini dilakukan sebagai satu bentuk tanggung jawab agar BST tersebut tepat sasaran.
Pria yang karib disapa Cepoy itu menjelaskan bahwa penyaluran BST tahap 12 dan 13 kali ini terkendala dengan alamat penerima BST yang kurang lengkap.