Penanganan Covid
Covid-19 di Jakarta: Keterisian Jumlah Kamar Isolasi hingga Jam Layanan Transportasi Umum
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta menjadiu sorotan setelah mengalami peningkatan kasus aktif corona,
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Arif Fajar Nasucha
4. Sepanjang Jalan Sabang, Jakarta Pusat
5. Cikini Raya, Jakarta Pusat.
Keterangan pembatasan mobilitas: Jalan Cikini sampai dengan Raden Saleh
6. Kawasan Asia Afrika, Jakarta Selatan
Keterangan pembatasan mobilitas: mulai dari Traffic Light pertigaan Hotel Fairmont sampai dengan pertigaan Pakubuono Mustopo, Senayan City
7. Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur
Keterangan pembatasan mobilitas: sepanjang jalan BKT
8. Kota Tua, Jakarta Barat:
Keterangan pembatasan mobilitas: Hayam Huruk, kawasan Kunir hingga Stasiun Jakarta Kota.
9. Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara
10. Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara
Keterangan pembatasan mobilitas: PIK 2 setelah jembatan penyeberangan.
Fokus Jokowi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sejumlah daerah melaporkan adanya peningkatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit.
Kurang lebih terdapat 87 kabupaten atau kota yang tingkat keterisiannya di atas 70 persen.
"Dilaporkan kepada bapak presiden bahwa terdapat 87 kabupaten kota yang fasilitas rumah sakitnya sudah di atas 70 persen di 29 provinsi," kata Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara daring, Senin, (21/6/2021).
Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa terdapat peningkatan kasus Covid-19 yang luar biasa sekarang ini. Kondisi tersebut telah dilaporkan kepada Presiden.
"Di ratas tadi sudah kami laporkan mengenai berita-berita di masyarakat yang beredar mengenai kondisi di rumah sakit kita, perawat kita, obat-obatan kita," kata Menkes.

"Kami sampaikan memang sampai saat ini terjadi peningkatan yang luar biasa, dan itu penting untuk bisa fokusnya bukan hanya ke sisi hilir di sisi rumah sakit," tambahnya.
Baca juga: Polda Metro: Covid-19 di DKI Sudah Sangat Tinggi Seperti Orang Panjat Tebing
Pihaknya kata Budi telah mengantisipasi sejak dini lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang Idul Fitri 2021. Mulai dari penambahan tempat tidur, obat-obatan, APD, dan juga masker.
Presiden kata Budi menekankan dua hal terkait lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sekarang ini. Pertama yakni penguatan PPKM Mikro dan juga percepatan vaksinasi.
"Arahan beliau sangat jelas, beliau memberikan arahan dua hal agar kita menangani di sisi hulunya dengan baik sehingga mengurangi tekanan ke sisi hilirnya. Dimana kita bisa menangani agar mencegah orang sehat ini tidak menjadi sakit bukan hanya menangani orang yg sudah sakit menjadi sembuh. Arahan beliau adalah kita harus memperkuat impelmentasi lapangan untuk program PPKM mikro dan yang kedua kita harus mempercepat vaksinasi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Danang Triatmojo, Reza Deni, Taufik Ismail)