Sabtu, 13 September 2025

Pihak Sekolah SDN Mangunjaya 04 Bungkam Soal Penyelidikan Kasus Toilet 'Mahal' oleh KPK

(KPK) melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pembangunan toilet 'mewah' di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Editor: Johnson Simanjuntak
Rizki Sandi Saputra
Toilet 'Mahal' yang berada di SDN Mangunjaya 04 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang biaya pembangunannya mencapai Rp197 juta, Rabu (27/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pembangunan toilet 'mewah' di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

SDN Mangunjaya 04, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menjadi satu dari beberapa sekolah dasar dan menengah yang memiliki toilet yang dibangun dengan biaya besar tersebut.

Kendati begitu, ketika ditanyakan terkait dengan proses penyelidikan yang sedang dilakukan KPK, pihak sekolah enggan berkomentar.

Seorang staf di SDN Mangunjaya 04 menyatakan, untuk perihal tersebut pihaknya menyerahkan kepada pemerintah dinas setempat.

"Kalau kami pihak sekolah, hanya menerima saja pembangunan toilet itu, dan kebetulan kami ketempatan, terkait itu (penyelidikan KPK) itu persoalan dinas," kata seorang staf yang enggan menyebutkan namanya itu, di SDN Mangunjaya 04, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (27/10/2021).

Lebih lanjut kata dia, perihal penyelidikan ini sebenarnya bisa disampaikan oleh pihak sekolah, namun melalui pimpinan dalam hal ini Kepala Sekolah.

Hanya saja saat Tribunnews.com mendatangi sekolah itu siang tadi, sang pimpinan menurut penuturannya sedang tidak ada di tempat.

Baca juga: Penampakan Toilet Mahal Seharga Rp196 Juta di SD Kabupaten Bekasi: Fasilitas Biasa-biasa Saja

"Untuk saat ini Kepsek (Kepala Sekolah) lagi keluar lagi di dinas beliau," tukasnya.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi pembangunan toilet mewah di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebutkan, pihaknya telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan selama proses penyelidikan berlangsung.

"Sejauh ini masih penyelidikan. Kita mengundang para pihak yang diduga mengetahui itu untuk dimintai keterangan, diklarifikasi, jadi belum yang pro justicia ya," kata Alex, panggilannya, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).

Ia mengakui, pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat perihal dugaan korupsi tersebut. 

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyampaikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/8/2021). Konferensi pers tersebut membahas Capaian Kinerja KPK Semester I/2021 Bidang Penindakan, Eksekusi, Koordinasi, dan Supervisi. Tribunnews/Irwan Rismawan
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menyampaikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (24/8/2021). Konferensi pers tersebut membahas Capaian Kinerja KPK Semester I/2021 Bidang Penindakan, Eksekusi, Koordinasi, dan Supervisi. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Pihaknya pun, kata dia, telah menerbitkan surat penyelidikan untuk melakukan verifikasi serta klarifikasi terhadap pihak-pihak yang diduga mengetahui dugaan rasuah tersebut.

"Jadi, belum ada upaya paksa yang kami lakukan," jelas Alex.

Hingga saat ini, kata dia, KPK belum menetapkan satu pun tersangka dalam perkara tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan