Virus Corona
Covid-19 di Depok: Balita dan Bayi Tertular, 27 Warga Meninggal, Layanan Ambulans Digencarkan
Balita dan bayi di Depok juga tak luput dari covid-19, kini layanan ambulans digencarkan, terlebih puluhan warga meninggal karena covid-19.
Penulis:
Theresia Felisiani
Termasuk penyediaan mobil ambulans dari PMI Depok dan ambulans puskesmas.
"Dan kami sedang meminta juga bantuan ambulans ke Provinsi Jawa Barat," ucapnya.

PMI Depok Hanya Punya 1 Ambulans
Masih menurut Dadang, saat ini PMI Depok hanya memiliki satu unit mobil ambulans.
Hal ini dirasa kurang cukup karena kebutuhan mobil ambulans mulai melonjak.
"Permintaan dalam satu hari mungkin bisa lima sampai sepuluh permintaan. Peningkatan terjadi pada dua minggu ini. Sebelumnya permintaan di bawah sepuluh per hari," jelas Dadang.
Adapun layanan ambulans PMI dapat menghubungi hotline Kepala Markas PMI Kota Depok, Imron Maulana, di nomor 0813 1467 1893.
Bisa juga menghubungi Staf Pelayanan Sosial Kesehatan Masyarakat (Yansoskesmas) PMI Kota Depok di nomor 0882 9445 8687.
Sebelumnya diberitakan oleh wartakotalive.com pada Rabu (9/2/2022) lalu, Kepala Markas PMI Kota Depok, Imron Maulana mengatakan ada lonjakan permintaan layanan ambulans sejak awal Februari 2022 lalu.
Peningkatan permintaan karena melayani warga yang terpapar Covid-19.
PMI Kota Depok memberikan layanan dengan menjemput warga yang terpapar Covid-19 dari rumah ke lokasi isolasi terpusat (isoter) di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI).
"Kami layani masyarakat dari permohonan mereka yang perlu dievakuasi untuk isoman ataupun ke rumah sakit," kata Imron saat dihubungi pada Rabu (9/2/2022) siang.
Baca juga: 1.140 Warga Sunter Agung dan 55 Warga di Pondok Bambu Tertular Covid-19, PMI Disinfektan Permukiman
Imron menambahkan, dengan menggunakan 1 unit mobil ambulans, PMI Kota Depok rata-rata melakukan tiga kali antar jemput pasien Covid-19 per hari.
"Biasanya gak ada sama sekali ya, tapi sekarang tiap hari ada saja pasien Covid-19 yang diantar. Peningkatan terjadi pada tanggal 2 Februari," sambungnya.
Menurut Imron, sejak tanggal 2 Hingga 9 Februari, ada 15 pasien yang dievakuasi PMI dari rumah ke isoter Pusat Studi Jepang.