Klarifikasi Dindikbud soal Pengusiran Wartawan di SMPN 19 Tangsel: Kurang Kondusif, Mohon Dimaklumi
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan memohon maaf atas insiden pengusiran wartawan di SMPN 19 Tangsel.
Ringkasan Berita:
- Seorang siswa SMPN 19 Tangsel berinisial MH (13) meninggal dunia setelah seminggu menjalani perawatan di rumah sakit.
- Terjadi insiden pengusiran para wartawan yang menunggu kepala sekolah di SMPN 19 Tangsel.
- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, menyampaikan permohonan maaf atas insiden pengusiran wartawan di SMPN 19 Tangsel.
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wartawan diusir petugas keamanan sekolah saat meliput perkembangan kasus dugaan bullying atau perundungan di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Senin (17/11/2025).
Seorang siswa SMPN 19 Tangsel berinisial MH (13) meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025), setelah seminggu menjalani perawatan di rumah sakit.
Dalam insiden pengusiran itu, awalnya para wartawan menunggu kepala sekolah di depan gedung.
Mereka mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tak ada respons.
Namun, secara tiba-tiba, seorang petugas keamanan datang mendekat dan berbicara dengan nada tegas.
Petugas keamanan menyatakan wartawan tidak diperbolehkan berada di dalam sekolah.
“Penyidik yang bilang enggak boleh ada yang masuk ke sekolah," ucap petugas keamanan bernama Aldo di SMPN 19 Tangsel, Senin, dilansir TribunTangerang.com.
Ketika wartawan menegaskan maksud mereka ingin mengonfirmasi langsung ke kepala sekolah, petugas justru semakin keras.
Ia menyebut wartawan dilarang masuk hingga mengusir mereka dari area sekolah.
Klarifikasi Dindikbud Tangsel
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, menyampaikan permohonan maaf atas insiden pengusiran wartawan di SMPN 19 Tangsel.
Menurut Deden, situasi sekolah memang sedang tidak kondusif.
Baca juga: Korban Bully di SMPN 19 Tangsel Sempat 7 Kali Izin Tidak Masuk Sekolah, Ini Alasannya
Sehingga, kata dia, terjadi kesalahpahaman antara pihak keamanan sekolah dan awak media.
“Kami memohon maaf atas kejadian itu. Situasi sekolah hari ini sedang kurang kondusif, jadi mohon dimaklumi,” ungkapnya, Selasa (18/11/2025), dikutip dari TribunTangerang.com.
Sementara itu, Deden memastikan kebutuhan informasi tetap dapat diakses oleh awak media.
Namun, ia berharap ada penyesuaian waktu agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/PERUNDUNGAN-DI-SEKOLAH-Suasana-SMPN-19-Kota-Tangerang-Selatan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.