Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik
Setelah harga kedelai sebagai bahan baku tahu-tempe yang naik serta daging sapi, kini giliran gas elpiji nonsubsidi dan ayam potong yang naik.
Pedagang daging ayam, Diah (47) mengatakan, kenaikan harga ayam potong yang mencapai Rp 38.000, membuat pelanggan berkurang.
"Naiknya sih bertahap ya dari Rp 1.000" ujarnya saat ditemui.
Kenaikan harga itu kata Diah terjadi sejak 10 hari terakhir.
Diah pun mengaku sangat keberatan kalau harganya setiap hari naik.
Mahalnya harga daging ayam potong membuat pembelinya mengeluh dan Diah mengaku tidak bisa berbuat banyak.
"Banyak yang terkena dampaknya, mereka biasa belanja banyak jadi dikurangi semua," jelasnya.

Kemungkinan Naik Karena Jelang Puasa
Namun, Diah tidak mengetahui penyebab kenaikan harga daging ayam potong ini.
Ia menduga ini terjadi karena menjelang bulan puasa.
Tapi, karena takut kehilangan pelanggan Diah pun memilih menjual daging ayam potong dengan harga normal, meski keuntungannya menjadi jauh lebih kecil.
"Soalnya kita enggak harus tiap hari ngambil untung, yang penting tetap ada langganan," katanya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk memerhatikan para pedagang di pasar karena semua kebutuhan pokok saat ini dirasakan naik.
Jangan sampai pedagang ayam juga ikutan mogok berjualan seperti penjual daging sapi di seluruh pasar.
"Maunya semua turun enggak cuma ayam, semuanya, kalau semuanya serba murah semua bisa terjangkau," tuturnya.

Akhir Februari 2022 Harga Gas Elpiji 5,5 dan 12 Kg Naik Lagi, 3 Kg Masih Tetap