Rabu, 13 Agustus 2025

Protes Harga Bahan Pokok Naik Bersamaan, Emak-emak di Pasar Kramat Jati: Pusing, Mau Masak Apa

Para pembeli menjerit dengan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, hal yang sama, penjual juga mengeluh dengan kondisi saat ini.

Tribunnews/Jeprima
Sejumlah pedagang melakukan aktivitas jual beli bahan pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, jelang puasa sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan. 

"Dari hasil demo (mogok jualan) itu ada hasilnya, mudah-mudahan dapat perhatian dari pemerintah. Supaya menjelang puasa dan lebaran harga turun jangan sampai naik drastis," tuturnya.

Lapak pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati yang sepi karena para pedagang melakukan mogok, Jakarta Timur, Senin (28/2/2022).
Lapak pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati yang sepi karena para pedagang melakukan mogok, Jakarta Timur, Senin (28/2/2022). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Andri mengakui bila setelah mogok jualan selama tiga hari yang dilakukan pedagang justru terjadi kenaikan harga, namun menurutnya aksi tersebut tidak sepenuhnya gagal.

Pasalnya selain menuntut pemerintah menurunkan harga, aksi mogok jualan juga bertujuan memberitahukan masyarakat bahwa daging sapi mahal bukan pedagang menaikkan harga sepihak.

"Kita tujuannya (mogok jualan) ada perhatian dari pemerintah agar harga stabil bisa turun. Kedua biar konsumen tahu harga memang lagi tinggi, maka dari itu kita sempat demo," lanjut Andri.

Harga Daging Ayam di Pasar Kramat Jati Ikutan Naik jadi Rp 38 Ribu Per Ekor

Selain daging sapi, harga daging ayam di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur juga mengalami kenaikan dari Rp 35 ribu jadi Rp 38 ribu per ekor.

Tri (42), pedagang daging ayam di Pasar Kramat Jati mengatakan kenaikan Rp 3 ribu ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir.

"Per ekor biasa Rp 35 ribu sekarang Rp 38 ribu. Untuk harga daging per kilogramnya juga naik Rp 3 ribu , per kilogram jadi Rp 38 ribu juga," kata Tri di Pasar Kramat Jati, Jumat (4/3/2022).

dagang ayam di kramat jati
Lapak pedagang daging ayam di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022)

Menurut dia, kenaikan harga ayam ini lumrah karena kerap terjadi jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Namun, dia juga mengakui kenaikan harga daging ayam ini membuat daya beli masyarakat menjadi turun karena terjadi bersamaan naiknya harga minyak goreng, tempe, tahu, daging sapi, dan cabai.

"Dampaknya ada orang yang biasa beli sekilo gram, sekarang jadi setengah kilogram. Apalagi, sekarang apa-apa mahal kan. Tapi, pelanggan sih rata-rata pada maklum," kata dia.

Utami (39), pedagang daging ayam lainnya menyebut kenaikan harga daging ayam sepekan terakhir berkisar Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu.

Dia mencontohkan, harga daging ayam per kilogram di lapaknya yang naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram sehingga banyak dikeluhkan pembeli.

"Biasanya sih tanggal muda, pertengahan (bulan) ke tanggal tua biasanya (harga) turun. Nanti, kalau sudah tanggal muda, naik lagi harganya," tutur Utami.

ILUSTRASI. Sejumlah pembeli dengan mengenakan masker dan sebagian lagi tidak mengenakan masker mengerubuti pedagang ayam potong di Pasar
ILUSTRASI. Sejumlah pembeli dengan mengenakan masker dan sebagian lagi tidak mengenakan masker mengerubuti pedagang ayam potong di Pasar (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Utami menuturkan kenaikan harga yang diprediksi masih dapat melonjak ini memberatkan pedagang karena membuat mereka mengeluarkan modal lebih banyak.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan