Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur
Fakta-fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Korban Diracun Pestisida hingga Motif Pembunuhan
Inilah fakta-fakta kasus meninggalnya satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, yang merupakan tindak pembunuhan dengan cara diracun.
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Endra Kurniawan
Berdasarkan penyelidikan, satu keluarga di Bekasi tewas karena diracun yang dicampur di dalam kopi.
"Hasil pemeriksaan laboratorium, ditemukan unsur kimiawi berbahaya, yang sering disebut racun, di dalam kopi yang telah diseduh di ruang belakang dekat sumur."
"Kemudian, muntahan di kamar depan, dan muntahan di kamar tengah. Apa itu? Hasil labfor mengatakan, muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun," ungkap Kapolda Metro Jaya.

- Pelaku Tiga Orang, Termasuk Wowon
Polda Metro Jaya mengungkap adanya tiga tersangka kasus pembunuhan di Bekasi.
Mereka, yakni Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solihin.
Ketiganya, sengaja membunuh para korban untuk menutupi tindak pidana yang pernah dilakukan sebelumnya.
"Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain," kata Fadil Imran.
- Motif Pembunuhan, Korban Tahu Kejahatan Pelaku (Penipuan Supranatural)
Dalam konferensi pers pada Kamis (19/1/2023), Kapolda Metro Jaya mengungkapkan, motif pelaku dalam pembunuhan keluarga di Bekasi.
Menurutnya, ada modus penipuan supranatural yang dilakukan para pelaku.
"Berdasarkan pengakuan, pelaku melakukan perjalanan perjuangan pembunuhan (bahasa mereka), ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh karena tersangka diketahui melakukan tindak pidana lain, apa tindak pidana lain? mereka melakukan serangkaian pembunuhan dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses."
"Jadi, keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena ia mengetahui (perbuatan tersangka)."
"Jadi, perjalanan perjuangan pembunuhan dalam konteks para pelaku, sebenarnya endingnya adalah bagaimana mengambil uang dari korban yang terkena tipu daya," ucap Fadil.
Fadil menyebut, modus diawali penipuan, janji, dan motivasi untuk mencapai kesuksesan hidup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.