Kamis, 2 Oktober 2025

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Fakta-fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Korban Diracun Pestisida hingga Motif Pembunuhan

Inilah fakta-fakta kasus meninggalnya satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, yang merupakan tindak pembunuhan dengan cara diracun.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Rumah satu keluarga diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Kamis (12/1/2023). Dalam artikel mengulas tentang fakta-fakta kasus meninggalnya satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat, merupakan pembunuhan dengan cara diracun. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta-fakta kasus meninggalnya satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat.

Kini, polisi berhasil mengungkap kasus meninggalnya satu keluarga tersebut, yang merupakan tindak pidana pembunuhan dengan cara diracun.

Sebelumnya, kasus meninggalnya satu keluarga di Bekasi dinarasikan keracunan, namun Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, menyatakan hal itu tidaklah benar.

"Narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati karena keracunan tidak benar, tapi itu adalah pembunuhan," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (20/1/2023).

Hal tersebut, berdasarkan sejumlah bukti yang ditemukan dalam proses pemeriksaan di tempat kejadian perkara.

Menurut Irjen Fadil Imran, pihaknya tidak menemukan adanya cipratan atau olesan darah di dalam rumah.

Namun, ditemukan unsur kimiawi berbahaya, yakni pestisida.

Baca juga: Bocah 2 Tahun Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Polisi Dalami Motif Pelaku Bunuh Anak-anak

Fakta-fakta Kasus Meninggalnya Satu Keluarga di Bekasi

- Korban Diracun Pakai Pestisida

Tiga orang ditemukan meninggal oleh warga di Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (12/1/2023).

Tiga orang itu, merupakan satu keluarga.

Mereka, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), dan Muhammad Riswandi (16) yang merupakan ibu dan anak tewas.

Sementara, satu korban lain yang ditemukan, yakni Neng Ayu Susilawati.

Ia berhasil selamat meski sempat meminum racun namun dengan kadar lebih sedikit.

Mulanya, satu keluarga tersebut, diduga mengalami keracunan.

Berdasarkan penyelidikan, satu keluarga di Bekasi tewas karena diracun yang dicampur di dalam kopi.

"Hasil pemeriksaan laboratorium, ditemukan unsur kimiawi berbahaya, yang sering disebut racun, di dalam kopi yang telah diseduh di ruang belakang dekat sumur."

"Kemudian, muntahan di kamar depan, dan muntahan di kamar tengah. Apa itu? Hasil labfor mengatakan, muntahan tersebut mengandung pestisida yang sangat beracun," ungkap Kapolda Metro Jaya.

Polisi mengungkapkan bahwa sebagian korban pembunuhan berantai di Bekasi oleh Wowon alias Aki cs adalah istri Wowon hingga anaknya sendiri.
Polisi mengungkapkan bahwa sebagian korban pembunuhan berantai di Bekasi oleh Wowon alias Aki cs adalah istri Wowon hingga anaknya sendiri. (Kolase Tribunnews)

- Pelaku Tiga Orang, Termasuk Wowon

Polda Metro Jaya mengungkap adanya tiga tersangka kasus pembunuhan di Bekasi.

Mereka, yakni Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solihin.

Ketiganya, sengaja membunuh para korban untuk menutupi tindak pidana yang pernah dilakukan sebelumnya.

"Ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain," kata Fadil Imran.

- Motif Pembunuhan, Korban Tahu Kejahatan Pelaku (Penipuan Supranatural)

Dalam konferensi pers pada Kamis (19/1/2023), Kapolda Metro Jaya mengungkapkan, motif pelaku dalam pembunuhan keluarga di Bekasi.

Menurutnya, ada modus penipuan supranatural yang dilakukan para pelaku.

"Berdasarkan pengakuan, pelaku melakukan perjalanan perjuangan pembunuhan (bahasa mereka), ternyata korban meninggal dunia di Bekasi dibunuh karena tersangka diketahui melakukan tindak pidana lain, apa tindak pidana lain? mereka melakukan serangkaian pembunuhan dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses."

"Jadi, keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena ia mengetahui (perbuatan tersangka)."

"Jadi, perjalanan perjuangan pembunuhan dalam konteks para pelaku, sebenarnya endingnya adalah bagaimana mengambil uang dari korban yang terkena tipu daya," ucap Fadil.

Fadil menyebut, modus diawali penipuan, janji, dan motivasi untuk mencapai kesuksesan hidup.

"Setelah para korban menyerahkan harta bendanya, kemudian para korban dihilangkan, termasuk saksi yang mengetahui, jadi itu yang disebut perjuangan," ucapnya.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2023). Polisi memastikan, kasus satu keluarga yang tewas diduga karena keracunan di Bekasi sebagai peristiwa pembunuhan. Hal tersebut diketahui setelah para korban diduga meninggal lantaran diberi racun pestisida yang kerap digunakan guna memberantas hama. Warta Kota/YULIANTO
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2023). Polisi memastikan, kasus satu keluarga yang tewas diduga karena keracunan di Bekasi sebagai peristiwa pembunuhan. (Warta Kota/Yulianto)

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, mengatakan polisi masih mendalami motif Wowon Erawan alias Aki cs.

Diketahui, Wowon Cs membunuh anak-anak dalam rangkaian pembunuhan yang mereka lakukan.

Termasuk, korban Neng Ayu yang juga anak tersangka Wowong dengan Ai Maemunah.

Dalam hal ini, Neng Ayu turut diracun bersama keluarganya di Bekasi, namun ia berhasil selamat.

"Tim autopsi psikologi forensik turut mendampingi kami untuk melihat motif sebenarnya, kalau penipuan, mengapa anak 2 tahun dibunuh, anak 5 tahun diracun," katanya, Jumat (20/1/2023).

Hengki menyampaikan, bahwa pengusutan kasus pembunuhan berantai ini masih terus berlanjut.

"Penyelidikan kami belum selesai. Kami tidak berdasarkan keterangan tersangka, kami harus bicara sesuai fakta dan alat bukti," ucap Hengki.

Baca juga: Istri Keempat Wowon Beberkan Sosok Pelaku Pembunuhan Berantai, Ungkap Profesi Sang Suami

Sebagai informasi, sebelumnya, warga di Kampung Ciketing Barat, Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi digegerkan dengan adanya lima orang yang diduga keracunan, Kamis (13/1/2023) pagi.

Diketahui, kelimanya berinisial MDS, AM, RAM, NRN, dan MR.

Dari total itu, tiga di antaranya, yakni RAM, AM dan MR meninggal dunia.

Kejadian itu, bermula saat warga sekitar rumah kontrakan mendengar adanya suara rintihan seorang perempuan dari dalam kontrakan.

Saksi yang curiga, langsung mengecek ke rumah para korban dan kaget melihat kondisi korban dengan mulut berbusa.

Kemudian, kelima korban itu, langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Abdi Ryanda Shakti, Fahmi Ramadhan, Kompas TV)

Simak berita lainnya terkait Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved