Rabu, 13 Agustus 2025

Fajri Obesitas Berat Badan 300 Kg

Fajri Mengalami Syok Septik dan Sepsis AKI yang Picu Kondisinya Kian Memburuk, Ini Penjelasan RSCM

Dokter ICU RSCM, dr Sidharta Kusuma Manggala SpAn-KIC, menjelaskan kondisi awal hingga akhir sebelum pasien obesitas Muhammad Fajri meninggal dunia.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Tim Damkar Kota Tangerang
Pasien obesitas Muhammad Fajri (26) saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dengan menggunakan truk, Jumat (9/6/2023). 

Karena pemasangan ventilator cukup menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman, maka ia pun diberikan obat sedasi.

Perlu diketahui, sedasi merupakan penggunaan obat anestesi yang berfungsi untuk menurunkan tingkat kesadaran pada pasien.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Fajri Dirawat 14 Hari di ICU, RSCM: Tim Dokter Telah Berusaha Maksimal

Sehingga pasien pun akan merasa mengantuk, obat ini juga dapat menghilangkan rasa cemas tanpa kehilangan komunikasi secara lisan.

"Saat dipasang ventilator itu beliau mendapatkan obat-obatan yang namanya obat sedasi, karena proses pemasangan ventilator itu adalah proses yang cukup nyeri dan tidak enak ya, sehingga kita harus memberikan obat-obat namanya sedasi," jelas dr Sidharta.

Sebelumnya Fajri juga sempat dilakukan assessment pada bagian psikiatri.

Lalu kondisinya mengalami penurunan sehingga dipasangkanlah ventilator.

"Jadi tuan MF itu setelah masuk ke RSCM sempat diasses oleh bagian psikiatri, mungkin bukan bagian saya ya. Kemudian setelah itu kondisinya perburukan, dan kemudian dengan ventilator. Sehingga kesadarannya itu kita bisa bilang dalam pengaruh obat, tidak full sadar sekali," papar dr Sidharta.

Dalam hari-hari penanganannya di RSCM, tentunya di bawah pengawasan para dokter spesialis di rumah sakit tersebut, kondisi infeksi pada kaki Fajri pun semakin parah.

Terdapat pula infeksi yang terjadi pada organ paru-parunya, infeksi inilah yang menimbulkan kejadian syok septik.

"Kemudian dalam perjalanannya ternyata kita lihat infeksi di kakinya itu semakin berat, dan juga ada infeksi di bagian paru-parunya, kemudian infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya syok septik," kata dr Sidharta.

Syok septik adalah salah satu kondisi darurat yakni infeksi luas yang menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah yang sangat rendah.

Kondisi infeksi berat yang dialami Fajri kemudian coba diatasi melalui pemberian antibiotik.

"Nah syok septik ini adalah suatu keadaan di mana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat, nah infeksi yang berat ini kita atasi dengan pemberian antibiotik," papar dr Sidharta.

Sidharta pun menyebutkan gejala syok septik lainnya yang dialami Fajri, mulai dari gagal pada organ jantung, pembuluh darah, turunnya tekanan darah, hingga masalah pada ginjalnya.

"Kemudian ciri-ciri syok septik lainnya adalah kegagalan organ, jadi dia mulai gagal organ jantungnya kemudian pembuluh darahnya, kemudian tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga," tutur dr Sidharta.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan