Pengolahan Sampah Energi Listrik Dinilai Mampu Atasi Permasalahan Sampah di Bekasi
ersoalan sampah yang ada di wilayah Bekasi khususnya kawasan Bantargebang menjadi persoalan serius bagi masyarakat yang harus segera diatasi.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persoalan sampah yang ada di wilayah Bekasi khususnya kawasan Bantargebang menjadi persoalan serius bagi masyarakat yang harus segera diatasi oleh Pemkot Bekasi.
Ketua RW 04 Ciketingudik, Bantargebang Bekasi, Sarin Sunardi, mendukung berjalannya proyek pembangunan Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) di Bekasi.
Langkah ini, menurut Sarin, perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah di Bekasi.
"Tentu harus ada dampak baik dan nilai manfaat lebih untuk masyarakat sekitar atas pembangunan PSEL di wilayah kami," ujar Sarin saat dimintai keterangan pada Senin (23/10/2023).
Demi kemaslahatan bersama, Sarin mengatakan pembangunan PSEL menjadi solusi atas seluruh persoalan sampah yang ada di Bekasi.
Meski begitu, Sarin berharap agar masyarakat sekitar pembangunan PSEL ikut dilibatkan.
"Alangkah lebih baiknya jika masyarakat dilibatkan ya, sebab mereka lah yang akan kena dampaknya," tutur Sarin.
Walaupun sebelumnya sempat ada penolakan pembangunan PSEL di wilayahnya, Sarin menjelaskan bahwa hal itu lantaran masyarakat belum memahami kondisi lapangan dan bahaya laten darurat sampah.
"Pertama, saya minta maaf karena sudah berasumsi. Ini karena ketidaktahuan kami. Jadi, kami hanya berasumsi," jelasnya.
Setelah berdiskusi dan musyawarah, masyarakat mulai memahami pentingnya PSEL bagi Kota Bekasi dan beralih memberikan dukungan.
Terlebih, kata Sarin, PSEL ini merupakan proyek strategis nasional yang diharapkan memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan setempat.
"Ya itu karena masyarakat tidak memiliki pengetahuan akan hal itu, makanya sempat ada beberapa penolakan warga sekitar lokasi pembangunan," katanya.
Sarin menambahkan, pembangunan PSEL itu, tentu akan berdampak langsung terhadap masyarakat.
Dirinya berharap agar pembangunan PSEL ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa melibatkan warga setempat demi mengentaskan persoalan sampah yang ada di wilayah Bantargebang Bekasi.
Selain itu, Sarin juga telah mengirimkan surat dukungan bernomor 013/ RW.04/ X/ 2023 kepada PJ Walikota Bekasi terkait pembangunan PSEL di wilayahnya itu.
Baca juga: Jokowi Pasang Target 70 Persen Penurunan Sampah Laut, PSEL Dinilai Mampu Jadi Solusinya
Hal senada juga diungkapkan oleh Abdul Rasyid, Ketua RT 03 RW 04 Ciketing Udik. Ia berharap agar keberadaan PSEL ini mampu memberikan nilai tambah ekonomi terhadap masyarakat sekitar.
"Setelah terbangunnya PSEL Bekasi, soal pekerjaan, kami berharap warga setempat yang mengisinya," jelasnya.
Sementara itu, tokoh pemuda, yang juga ketua kelompok swadaya masyarakat Ciketingudik, Adis Saputra mengharapkan agar warganya bisa lebih maju dalam hal pembangunan.
Selain itu, Adis yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata Ciketingudik serta pengelola stadion mini Ciketingudik itu juga berharap agar berdirinya PSEL ini nantinya mampu menjadi wadah lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
"Anak muda banyak yang nganggur, semoga bisa diserap. Keberadaan PSEL ini juga diharapkan cepat tanggap dengan masyarakat sekitar," jelas Bendahara Umum Karang Taruna Kota Bekasi itu.
Seperti diketahui, pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik di Kota Bekasi tertuang dalam Perpres nomor 35 tahun 2018 tentang percepatan pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.
Kota Bekasi salah satu daerah yang ditunjuk untuk melaksanakan percepatan seperti tertuang dalam Perpres ini.
Tunaikan Nazar, Personel Satgas Cakra Buana PDIP yang Jaga Rumah Hasto Cukur Rambut Sampai Botak |
![]() |
---|
KKP: Sampah Jadi Gangguan Paling Besar Berkurangnya Populasi Ikan di Laut Jawa |
![]() |
---|
Rumah Hasto di Bekasi Sepi, Maria Stefani Berangkat Jemput Suami di Rutan KPK |
![]() |
---|
Komplotan Pencuri di Bekasi Diringkus, Pelaku Ancam Gorok Korban |
![]() |
---|
Biaya Transportasi di Bekasi Termahal di Indonesia, Salah Satunya karena Biaya Parkir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.