Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen
CCTV Rekam Aktivitas Pasutri dan 2 Anaknya di Lift Sebelum Lompat dari Rooftop Apartemen Penjaringan
EA terlihat merangkul dan menciumi kening istrinya AEL (52), lalu anak perempuannya JL (15), dan anak laki-lakinya JW (13) ketika berada di dalam lift
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun JAkarta Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil penelusuran CCTV, terlihat gelagat aneh dari sang ayah dan ibu sebelum mengajak kedua anaknya mengakhiri hidup bersama-sama melompat dari rooftop apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024)..
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, gelagat aneh yang pertama ditunjukkan oleh sang ayah, EA (50).
EA terlihat merangkul dan menciumi kening istrinya AEL (52), lalu anak perempuannya JL (15), dan anak laki-lakinya JW (13) ketika berada di dalam lift.
"Jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift terekam ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya," ucap Agus Ady di lokasi, Sabtu malam.
Sang ibu AEL juga terlihat meminta ketiga orang terdekatnya itu mengumpulkan handphone mereka masing-masing.
Handphone ketiga orang lainnya dimasukkan AEL ke dalam tasnya sebelum mereka naik lantai 21 apartemen tersebut.
Baca juga: Jatuh Bersamaan dari Apartemen di Panjaringan, 4 Orang Tewas
"Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ucap Agus Ady.
Berdasarkan penelusuran CCTV, keempat orang tersebut datang ke apartemen pada pukul 16.02 WIB.
Mereka datang dalam satu mobil yang sama, yakni Daihatsu Gran Max berwarna silver, dengan nomor polisi B 2972 BIQ.
Dua menit setelah tiba di parkiran apartemen, pada pukul 16.04 WIB empat sekeluarga itu masuk ke dalam lift.
Pada pukul 16.05 WIB, keempat orang itu keluar dari lift di lantai 21 apartemen.
Mereka lalu naik ke rooftop lantai 21 apartemen dan tercatat melompat pada pukul 16.13 WIB.
"Berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Agus Ady.
Adapun keempat orang itu pernah menjadi penghuni apartemen tersebut selama beberapa waktu.
Keempat orang itu kemudian pindah tempat tinggal dan sudah dua tahun tak terlihat beraktivitas di apartemen tersebut.
Satu keluarga itu baru terlihat lagi hari ini.
Mereka ternyata mendatangi apartemen tersebut untuk mengakhiri hidup secara bersama-sama.
Mereka tewas terjatuh dari rooftop dengan kondisi tangan saling terikat.
"Kemudian hasil identifikasi dari inafis, disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah," ucap Agus Ady.
Usai kejadian, polisi pun melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RS Cipto Mangunkusumo untuk proses visum et repertum.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gelagat Ayah-Ibu Sebelum Ajak 2 Anaknya Lompat dari Rooftop Apartemen Penjaringan Terekam CCTV
Sumber: TribunJakarta
Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen
Keluarga yang Lompat dari Apartemen Penjaringan Sudah 2 Tahun Menutup Diri, Anak Setahun Tak Sekolah |
---|
Nah Lho, Polisi Periksa DNA di Tali yang Dipakai Ikat Tangan Satu Keluarga Bunuh Diri di Penjaringan |
---|
Update Kasus Sekeluarga Lompat Apartemen di Jakarta: Keluarga Introvert, Anak Setahun Tak Sekolah |
---|
Kasus Bunuh Diri Sekeluarga di Jakarta Utara, KemenPPPA: Ada Unsur Paksaan ke Anak-anak |
---|
KPAI Nilai Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga di Apartemen Penjaringan, Bentuk Kekerasan Terhadap Anak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.