Gudang Peluru Armed di Bekasi Kebakaran
Kengerian Suasana Gudang Peluru Meledak: Teriakan Takbir dan Istigfar, Langit Bekasi Merah Menyala
Meledaknya gudang peluru milik TNI di perbatasan Bekasi dan Bogor mengerikan, warga teriak histeris, ada ledakan susulan, langit Bekasi berubah warna.
Penulis:
Theresia Felisiani
Sejumlah pengendara bermotor pun memacu cepat kendaraannya.
Baca juga: Penyebab Ledakan Gudang Peluru Yon Armed 7, Diduga Reaksi Kimia Amunisi Kedaluwarsa
Dari kejauhan, samar-samar warga berteriak histeris.
Takbir dan istigfar menambah kengerian suasana detik-detik meledaknya gudang peluru milik TNI tersebut.
Bersamaan dengan kepanikan warga, ledakan terdengar bersusulan.
Langit malam Kota Bekasi yang hitam pun berubah menjadi merah menyala.
Warga yang berada di sekitar lokasi kebakaran juga nampak panik karena ledakan tersebut.
Untuk diketahui sumber ledakan terjadi di Gudang nomor 6, Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya/Bekasi, Jalan Raya Siliwangi, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, kebakaran hebat pada Sabtu (30/3/2024) malam.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 18.05 WIB.
Ambulans Parkir Berjejer di Dekat Gudang Peluru yang Meledak di Bekasi, Banyak Korban Jiwa?
Belasan mobil ambulans diparkir di dekat Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya/Bekasi Jalan Raya Siliwangi, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, terbakar hebat pada Sabtu (30/3/2024) malam.
Pantauan wartawan TribunJakarta di lokasi, ambulans tersebut berbaris paralel.
Warnanya berbeda-beda menandakan berasal dari rumah sakit yang tidak sama.
Sempat beredar informasi perihal belasan korban jiwa yang berjatuhan akibat gudang amunisi milik Kodam Jaya itu meledak.

Menanggapi hal tersebut, Kadispen TNI AD, Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan soal korban.
"Sampai saat ini kita belum bisa mengonfirmasi apakah ada korban, kemudian penyebab kebaarannya apa, karena kita masih belum bisa mendekat betul ke lokasi kejadian,' kata Kristomei kepada Kompas TV.
Kristomei juga menegaskan, pihaknya kini tengah fokus mengevakuasi warga sekitar menjauhi lokasi dan mencari tempat yang lebih aman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.