Selasa, 19 Agustus 2025

Polisi Sebut Porter Maskapai Manfaatkan Keterlambatan Pesawat untuk Bobol Koper di Bandara

Sindikat pencuri koper penumpang pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin biasa beraksi dengan memanfaatkan keterlambatan keberangkatan pesawat.

Wartakotalive.com
Polresta Bandara Soekarno-Hatta merilis pengungkapan kasus pencurian modus bobol koper penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta oleh komplotan porter, Tangerang, Banten, Jumat (28/6/2024). Sindikat pencuri koper penumpang pesawat biasa beraksi dengan memanfaatkan keterlambatan keberangkatan pesawat. 

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya menangkap lima orang pelaku pencurian berinisial AS (26), H (28), A (24), D (34) dan T (22) di kawasan Sulawesi Selatan.

"Sehingga setelah dilakukan rangkaian penyelidikan atas kerjasama dengan polsek kawasan Bandara Sultan Hasanuddin. Berhasil mengamankan lima orang pelaku. Lima orang pelaku ini diamankan di daerah Provinsi Sulawesi Selatan," tuturnya.

Baca juga: Kakek di Bima Tipu Calon Istri, Koper Mahar Rp3 Miliar Ternyata Isi Daun Kering, Korban Lapor Polisi

Ronald mengatakan para pelaku ini ternyata bekerja untuk salah satu maskapai.

"Mereka ini outrsourcing yang bekerja di maskapai. Jadi mereka adalah petugas handling untuk proses mulai dari penumpang boarding sampai dengan memasukkan ke lambung pesawat," jelasnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi mengatakan lima orang terduga pelaku merupakan porter dari maskapai pesawat.

"Atas kolaborasi teman-teman Resmob Polresta Bandara Soetta beserta teman-teman Jatanras berhasil menyingkap keterlibatan dari oknum airline yang bertugas sebagai porter yang mana peran dari masing-masing petugas porter ini sudah diatur," ujarnya.

Para pelaku ini, kata Reza, membagi-bagu uang hasil kejahatan pembobolan koper tersebut.

"Alat yang digunakan oleh para pelaku antara lain, pecahan koper yang ditemukan pelaku di dalam lambung compartment. Jadi pecahan koper ini dalam maksud benda pipih yang keras yang digunakan pelaku untuk mendodos resleting koper milik penumpang. Untuk kemudian setalah berhasil terbuka, pelaku mencoba meraih benda benda yang ada di dalam koper untuk dikeluarkan. Di situ terjadi penyortiran mana barang barang yang memilki nilai ekonomis yang mudah dibawa untuk selanjutnya diberikan ke komplotan lainnya," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan