Jumat, 22 Agustus 2025

SMPN 8 Tangsel Lumpuh Akibat Puluhan Siswa Terkena Cacar Air dan Gondongan, Ini Keterangan Kepsek

Penularan cacar air di SMPN 8 Tangsel bermula dari siswa yang sakit tetap masuk sekolah. Besoknya, siswa lainnya kemudian tertular cacar air

Editor: Erik S
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
Muslih (58) kepala sekolah SMPN 8 Tangsel mengatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan sementara buntut  puluhan pelajar terkena penyakit cacar air dan Gondongan. 

TRIBUNNEWS.COM, SETU- SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) menghentikan sementara aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah buntut  puluhan pelajar terkena penyakit cacar air dan gondongan.

Sekolah kemudian memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh.

Kepala Sekolah SMPN 8 Tangsel Muslih (58) menjelaskan awal mula penularan penyakit cacar air dan gondongan kepada para siswanya.

Baca juga: Cacar Air Berisiko Picu Komplikasi Serius, Kenali Gejala Khasnya

Kejadian penularan terjadi selama ulangan tengah semester pada 23-27 September. Beberapa siswa yang sakit tetap masuk sekolah, yang kemudian mengakibatkan penyebaran penyakit ke siswa dari kelas berbeda.

"Kita mengidentifikasi dari situ, ternyata setelah hari berikutnya ada yang tertular di ruangan itu juga," kata Muslih saat ditemui di SMPN 8 Tangsel, Setu, Tangerang Selatan, Selasa (22/10/2024).

Pada 26 September, Muslih mengatakan jika pihak sekolah mengirimkan pemberitahuan kepada orang tua agar siswa yang sakit tidak bersekolah. 

Namun, beberapa siswa tetap hadir, menyebabkan jumlah siswa sakit meningkat.

Hingga 11 Oktober, tercatat 73 siswa sakit dengan keluhan beragam, termasuk batuk, pilek, demam, serta penyakit cacar dan gondongan.

"Data terakhir yang saya terima, itu dari temen-temen yang piket di tanggal 11 Oktober adalah yang sakit ada 73, dari yang sakit tidak cacar semua, tidak gondongan semua ada juga yang batuk pilek demam dan lain-lain," kata Muslih.

Lebih lanjut, pihaknya langsung koordinasi dengan Puskesmas Setu dan Kranggan dilakukan untuk menangani situasi ini. 

Berdasarkan rekomendasi puskesmas, SMPN 8 Tangsel akhirnya memutuskan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai 17 Oktober selama 14 hari.

Baca juga: Awas, Flu Singapura Merebak, Gejalanya Mirip Cacar Air

"Dari hasil koordinasi itu akhirnya munculah surat himbauan, puskemas keranggan ke sekolah, salah satu isinya diminta untuk PJJ untuk 14 hari. Dari himabuan puskesmas itu kami mengadakan PJJ," pungkasnya.

Dari pantauan Wartawan TribunTangerang.com sekolah SMPN 8 Tangsel sepi, karena seluruh siswa menjalani proses belajar mengajar secara online.

Pintu-pintu setiap kelas nampak tertutup, dan seluruh kebersihan tetap terjaga usai disemprot disinfektan. 

Guru tidak terinfeksi

Meskipun beberapa guru mengalami batuk pilek, tidak ada yang terjangkit cacar air.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan