Polisi Aniaya Ibu Kandung
Bunuh Ibu Kandung, Aipda Nikson Disebut Alami Gangguan Jiwa hingga Buat Istri dan Anaknya Kabur
Selain minum obat yang diabaikan, Rony mengungkap sejatinya Aipda Nikson harus menjalani konsultasi dan perawatan di rumah sakit pada 20 November 2024
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Acos Abdul Qodir
Laporan Khusus Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sebuah ruko dengan rolling door hijau di tepi Jalan Raya Narogong RT 2 RW 4, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, jadi saksi bisu seorang polisi tega membunuh ibu kandungnya pada Senin (2/12/2024) dini hari.
Di ruko itu, Herlina Sianipar (61) tewas dibunuh anaknya yang seorang anggota Polres Metro Bekasi, Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (45), dengan menggunakan tabung gas 3 kilogram.
Entah apa yang ada dipikirannya saat itu. Seperti orang yang gelap mata, Aipda Nikson tega memukul bagian kepala orang yang melahirkan dirinya itu dengan tabung gas tersebut sebanyak tiga kali.
Tribunnews mendatangi ruko yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) itu pada Selasa (3/12/2024) siang.
Adapun di samping rolling door ruko itu, terlihat ada sebuah jalan kecil yang di bagian depannya terpasang pintu besi dengan posisi tertutup di rumah yang seperti tak berpenghuni saat itu.
Terlihat pula di jalan kecil itu sebuah pintu yang merupakan akses masuk ke dalam ruko yang bergabung dengan rumah tinggal korban.
Namun, dari pantauan Tribunnews hingga siang tadi, tak ada garis polisi yang terpasang di bagian depan bangunan ruko yang menjadi saksi bisu kasus pembunuhan tersebut.
Baca juga: Pihak Kampus Tak Kaget Agus Buntung Jadi Tersangka Kasus Rudapaksa: Bukan Kali Pertama Buat Ulah
Di sela-sela pemantauan, Tribunnews bertemu dengan keluarga korban yang saat itu baru saja pulang menguburkan jasad Herlina di TPU Cipenjo, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Tribunnews juga berkesempatan untuk masuk ke bagian dalam rumah melalui jalan kecil tadi.
Dari pintu samping, rumah itu berbentuk letter L ke sebelah kiri yang disekat dengan pintu yang menuju bagian ruko. Di pintu tersebut baru terlibat ada garis polisi yang melintang.
Rony Saud Pangaribuan (75), kakak ipar korban pun bercerita jenazah Herlina dibawa pulang oleh keluarga dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (2/12/2024) kemarin.
Keluarga pun berkumpul di rumah duka setelah jenazah korban dikebumikan.
Baca juga: PKB Mahfum Publik Geram hingga Minta Gus Miftah Dicopot
Rony mengatakan saat peristiwa pembunuhan yang terjadi pada Minggu (1/12/2024) sekira pukul 21.30 WIB, memang hanya ada Aipda Nikson dan ibundanya di ruko sekaligus tempat tinggal mereka itu.
Sementara, dua adik laki-laki Aipda Nikson bernama Beni dan Mario yang masih tinggal satu atap tak berada di rumah kala itu.
Selanjutnya, adik perempuannya bernama Reni pun sudah tinggal bersama suaminya di Bandung, Jawa Barat setelah menikah.
Hingga akhirnya, seorang saksi yang ingin berbelanja di warung milik korban itu melihat pertikaian antara Aipda Nikson dan Herlina.
Korban didorong hingga terjatuh sampai akhirnya dihantam tabung gas ke kepalanya.
Aipda Nikson kala itu sempat melarikan diri ke arah Rumah Sakit Hermina Cileungsi. Di sana, dia menghentikan mobil pikap pengangkut gas yang dia bawa di tengah jalan.
Lalu, dia membuat keributan di sebuah kedai kopi pada Senin (2/12/2024) sekira pukul 01.00 WIB hingga akhirnya ditangkap.
Sementara, sang ibu yang menjadi korban keganasan Aipda Nikson itu sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, sayangnya nyawanya tak tertolong.
Alami Gangguan Jiwa Sejak 3 Tahun Lalu

Rony pun mengungkap apa yang keponakannya perbuat tersebut bukan keinginan dari dirinya. Hal itu melainkan, perbuatan penyakit yang sering kumat setelah dinyatakan positif mengalami gangguan jiwa.
"Si Nikson itu adalah dinyatakan kemarin itu sudah beberapa bulan yang lalu, dia itu dinyatakan positif gangguan jiwa," kata Rony saat ditemui di depan ruko yang merupakan lokasi kejadian pembunuhan.
Aipda Nikson disebut oleh adiknya tak rutin meminum obat selama masa perawatan dan rehabilitasi atas penyakitnya tersebut. Sehingga kerap kali penyakitnya itu kumat.
Baca juga: Polisi Bantah MAS Pembunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Miliki Riwayat Gangguan Kejiwaan
Rony bercerita Aipda Nikson pernah marah-marah tak terkendali sampai memukul ubin dan meja di rumahnya sekitar dua minggu yang lalu.
Penyakit gangguan kejiwaan yang diderita Aipda Nikson pun bukan menyerangnya baru- baru ini.
Keluarga pun mengetahui jika pelaku mengalami penyakit itu kurang lebih sudah sejak tiga tahun lalu.
Bahkan seingat Rony, keponakannya itu juga sempat dilakukan perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan atau yang lebih dikenal RSJ Grogol, Jakarta Barat selama beberapa bulan.
Setelahnya, kondisi Aipda Nikson disebut membaik hingga diperbolehkan pulang.
Namun, dia kembali dirawat di RS Polri Kramat Jati karena penyakitnya kambuh. Kendati demikian, Rony tak mengetahui secara pasti pemicu penyakit gangguan jiwa itu bisa menyerang Aipda Nikson.
"Sudah ada tiga tahun kali. Tiga tahun yang lalu. Direhab, sempat dibawa ke Grogol, Rumah Sakit Jiwa Grogol. Dan dokter (RS Polri Kramat Jati) itu, dari dokter itu yang tadi, kemarin menerangkan di Rumah Sakit Polri, si Nikson sudah pernah dirawat di rumah sakit Jiwa Grogol," ungkapnya.
Selain minum obat yang diabaikan, Rony mengungkap sejatinya Aipda Nikson harus menjalani konsultasi dan perawatan di rumah sakit pada 20 November 2024 lalu.
Namun, hal itu tidak dilakukan hingga akhirnya perilakunya tak terbendung.
Istri dan Anak Pilih Kabur ke Kampung Halaman

Roni mengungkapkan penyakit gangguan jiwa itu juga berdampak kepada keluarga kecil Aipda Nikson.
Istri dan anaknya yang masih berusia tujuh tahun pun akhirnya memilih pergi meninggalkannya kembali ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat.
Selain itu, Rony mengatakan adik kandungnya yang merupakan ayah dari Aipda Nikson pun berpulang kepangkuan Ilahi pada enam bulan yang lalu karena serangan jantung.
Baca juga: Kronologis Anak Polisi dan Kawanannya Begal Prajurit TNI di Medan, Hasil Kejahatan Untuk Judi Online
Dugaan keluarga, meninggal dunianya sang ayah ini juga karena terus-menerus menerima beban pikiran atas penyakit Aipda Nikson.
Padahal diakui Rony, Aipda Nikson merupakan anak yang paling disayang dibandingkan ketiga saudaranya yang lain.
"Ya, (ayahnya meninggal dunia karena serangan) jantung memikirkan anak ini juga," ucapnya.
pembunuhan
Aipda Nikson Pangaribuan
Aipda Nikson
polisi bunuh ibu kandung
gangguan jiwa
RSJ Grogol
Cileungsi
Bogor
Polisi Aniaya Ibu Kandung
Terungkap, Aipda Nikson Pembunuh Ibu Kandung di Cileungsi Pasien Poli Jiwa RS Polri Sejak Tahun 2020 |
---|
Kasus Polisi Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi, Aipda N Langgar Kode Etik Perpol 7 Tahun 2022 |
---|
Aipda Nikson Seharusnya Jalani Perawatan di RS Tapi Tak Dilakukan, Berujung Aniaya Ibu hingga Tewas |
---|
Sering Kumat, Keluarga Harap Aipda Nikson Tak Dipecat, Minta Direhabilitasi hingga Sembuh |
---|
Temuan Obat Depresi dan Epilepsi hingga Pengakuan Keluarga soal Kondisi Aipda Nikson |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.