Bos Rental Mobil Tewas Ditembak
Akhir Pelarian 4 Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang
Akhir pelarian empat pelaku penembakan terhadap pemilik rental mobil berinisial IA (48) di rest area 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Suci BangunDS
"Jadi benar ya, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang menjadi terduga sebagai penyewa mobil rental, di mana saat ini ada kejadian penembakan Bos rental yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak," kata Alfian.
"Untuk langkah selanjutnya kami akan menyerahkan saudara AS ini kepada pihak Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," lanjutnya.
Cerita Anak Korban
Kasus penembakan ini terjadi rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis, 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.20 WIB.
Ada dua orang yang menjadi korban penembakan, yaitu IA (48) dan RAB (60).
IA tewas setelah terkena tembakan senjata api di bagian dada.
Sementara RAB dirawat intensif di RSUD Balaraja setelah peluru panas menembus punggungnya.
Dilansir Kompas.com, Agam Muhammad (26), putra IA mengungkap ucapan terakhir di detik-detik sang ayah tertembak.
Saat peluru menembus dadanya, IA masih berusaha menenangkan sang anak.
“Ayah bilang, ‘Ayah enggak apa-apa,’ sambil memegang luka tembak di dadanya," kenang Agam dengan penuh emosi.
Agam menceritakan bagaimana sang ayah menunjukkan dirinya kuat, sebagaimana kesan yang selama ini diketahui keluarga.
IA selalu menunjukkan kekuatannya. Dalam kesehariannya, dirinya jarang minta tolong.
"Ayah itu orang yang kuat, enggak pernah minta tolong,” ucapnya.
Baca juga: Polemik Pendampingan Korban Penembakan di Tol Tangerang-Merak, Ini Kata Eks Bareskrim Polri
Setelah insiden itu, IA dan RAB dilarikan ke RSUD Balaraja, akan tetapi nyawa IA tidak dapat diselamatkan.
Bagi Agam, sosok ayahnya adalah kepala keluarga yang tegar dan pekerja keras.
“Saya sangat dekat sekali dengan ayah saya. Apa-apa selalu sama Ayah. Teman ngobrol saya, teman bisnis saya, semuanya bareng Ayah,” terangnya.
Agam berharap, agar almarhum ayahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Selagi Ayah masih ada, saya enggak pernah terpikir akan kehilangan beliau. Tapi sekarang, semuanya sudah berlalu. Ini sangat menyakitkan untuk saya,” pungkas Agam dengan suara bergetar.
(Tribunnews.com/Deni/Danang/Anita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.