Anak Majikan Bunuh Satpam
Sudah Firasat, Istri Satpam yang Tewas Ditusuk Abraham Michael sempat Ingatkan Korban soal Ini
Dewi, istri satpam yang tewas ditusuk anak majikan di Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/1/2025), ungkap firasatnya sebelum sang suami kehilangan nyawanya.
TRIBUNNEWS.COM - Dewi, istri satpam yang tewas ditusuk di sebuah rumah mewah di Bogor, Jawa Barat, mengungkap firasat sebelum sang suami kehilangan nyawa diduga dibunuh anak majikan.
Sebagaimana diketahui, seorang satpam bernama Septian (37) ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di rumah majikannya, di Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (17/1/2025).
Septian adalah satpam di rumah seorang pengacara bernama Farida Felix.
Satpam asal Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat itu, diduga ditusuk hingga tewas oleh Abraham Michael, anak Farida Felix.
Di hadapan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi, Dewi menceritakan kisah suaminya sebelum ditusuk hingga tewas di rumah majikan.
Sebelum sang suami tewas, Dewi mengaku sempat mendengar curhatan Septian soal sosok majikannya.
Diakui Septian, selama lima bulan bekerja di rumah megah tersebut, ia tidak pernah ribut dengan siapapun.
Tetapi diakui Septian, majikannya memang sosok yang kurang menyenangkan.
"Cerita sih enggak pernah cerita ribut sama siapa. Cuma (korban) suka curhat majikannya bawel, cerewet. Ah udah biasa itu cerewet namanya juga perempuan," kata Dewi, dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi.
"Yang cerewet lakinya atau perempuan?" tanya Dedi Mulyadi.
"Yang si ibunya," jawab Dewi.

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Anak Pengacara di Bogor Tega 20 Kali Tusuk Satpam Rumahnya hingga Tewas
Dikatakan Dewi, suaminya memang pernah menceritakan konflik antara pelaku yakni Abraham dengan ibunya, Farida Felix.
Bahkan kala itu, Septian yang baru pulang kampung ke Pelabuhan Ratu harus buru-buru pulang karena majikannya bertengkar dengan anaknya.
"(Korban waktu pulang ke rumah) cerita 'itu si ibu berantem sama anaknya, sama si abang'. Besok paginya kerja," ungkap Dewi.
"Oh majikannya berantem sama anaknya yang bontot? anaknya yang bontot umur berapa?" tanya Kang Dedi.
"37. Cerita itu aja (korban bilang) 'saya buru-buru balik lagi ke Bogor, takut ibu marah'," timpal Dewi.
Mengingat curhatan sang suami, Dewi pun tersentak.
Bak mendapat firasat, Dewi sempat memperingatkan suaminya agar tidak ikut campur dalam pertengkaran majikannya itu.
Terlebih Septian pernah bercerita bahwa ia sempat melindungi majikannya dari amukan anaknya.
"Hari kamis (sehari sebelum pembunuhan) (korban cerita) 'ibu berantem sama abang, abang diusir sama ibu. Terus ibu mau dicekik sama abang, udah saya belain'. Saya bilang 'abang jangan ikut-ikutan, nanti kena imbasnya'. Sudah habis itu enggak ada kabar," jelas Dewi.
Dikarenakan kasus pembunuhan yang menimpa suaminya itu melibatkan sosok anak pengacara ternama, Dewi mengaku cemas.
Menanggapi hal itu, Kang Dedi pun mengurai janji kepada keluarga korban.
"Enggak usah takut. Nanti saya akan berkoordinasi dengan pak Kapolda Jabar, dengan Kapolres Kota Bogor. Saya akan memantau seluruh proses penyelidikan dan penyidikannya," ujar Dedi Mulyadi.
Bukan cuma janji membantu mengawal kasusnya, Kang Dedi Mulyadi juga membantu meringankan beban Dewi.
Terenyuh mendengar cerita Dewi soal mendiang Septian adalah tulang punggung keluarga, Dedi Mulyadi akhirnya melayangkan inisiatif. Bahwa seluruh biaya pendidikan dan kehidupan anak-anak korban akan ia tanggung seluruhnya.
"Yang masih sekolah dua orang? yang masih sekolah nanti tanggung jawab biaya pendidikannya dari saya tiap bulan. Dan biaya kehidupannya, yang dua orang ya," kata Kang Dedi.
"Terima kasih," ucap Dewi.
Kang Dedi juga memberikan uang puluhan juta untuk biaya pemakaman serta tahlilan korban.
Hal itu diberikan Kang Dedi sebab rasa simpatinya terhadap keluarga korban yang bercerita hingga kini keluarga pelaku belum menemui mereka.
"Biaya pemakaman, biaya tahlilan, nanti saya siapkan Rp 20 juta untuk ibu. Yang penting kasusnya segera terungkap. Sudah ibu enggak usah mikir lagi biaya pemakaman, tahlilan, saya siapin," tutur Dedi Mulyadi.
"Makasih banyak pak," kata Dewi sembari menangis.
Abraham Michael Jadi Tersangka

Polisi akhirnya telah menetapkan Abraham Michael menjadi tersangka kasus dugaan pembunuhan satpam rumahnya itu.
Selain menetapkan Abraham Michael menjadi tersangka, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti kasus satpam dibunuh anak majikan ini.
Dari pantauan TribunnewsBogor.com, polisi pada Senin (20/1/2025), menunjukkan barang bukti yang disita mulai dari pisau dapur, palu, sampai tangga kayu.
Selain itu, ada pula martil, buku catatan tamu, sampai tas warna hitam.
Selain barang bukti, terdapat juga sweater milik Septian.
Baca juga: Anak Pengacara yang Bunuh Satpam Rumah Mewah di Bogor Positif Narkoba, Alami Gangguan Jiwa?
Sweater ini yang digunakan olehnya saat tewas bersimbah darah dibunuh oleh Abraham pada Jumat lalu.
Bau amis darah masih tercium dari sweater milik Septian ini.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, pisau itu ditemukan di rumah Abraham.
“Untuk pisaunya kita temukan di rumahnya. Jadi, tidak dibuang oleh si tersangka ini,” kata Aji saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Sabtu (18/1/2025).
Pisau tersebut diduga menjadi senjata yang digunakan untuk menusuk Septian hingga tewas di ruang kerjanya.
Sedangkan, pakaian yang dikenakan saat membunuh korban sempat dibuang ke sungai.
"Untuk baju yang digunakan tersangka saat membunuh itu dibuang ke Sungai," bebernya.
Disebutkan polisi bahwa Abraham Michael menusuk korban sebanyak 20 kali. Akibat hujaman pisau, Septian mengalami luka pada bagian perut.
“Ada 20 tusukan yang dilakukan oleh tersangka ke korban,” ujarnya.
Atas perbuatannya, Abraham Michael dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara atas perbuatannya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Firasat Istri Sebelum Satpam Bogor Dibunuh Anak Majikan Jadi Kenyataan, Dedi Mulyadi Sampai Terenyuh
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunnewsBogor.com/khairunnisa/Rahmat Hidayat)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.