Senin, 15 September 2025

Banjir di Jakarta

Cerita Lansia Hidup di Daerah Langganan Banjir Grogol Petamburan Jakbar, Pilih Bertahan di Rumah

Ani (78) memilih bertahan di rumah saat banjir menerjang permukiman di Jalan Satria IV, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
BANJIR JAKARTA - Wanita lanjut usia (lansia) bernama Ani (78) menerjang banjir di Jalan Satria IV, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (29/1/2025). Ia mengaku memilih bertahan di rumah saat banjir merendam kediamannya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Air berwarna cokelat merendam permukiman di Jalan Satria IV, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (29/1/2024) siang.

Air setinggi 20 sampai 50 centimeter masuk ke sejumlah rumah warga di kawasan tersebut.

Di bawah rintik hujan, terlihat seorang wanita lanjut usia (lansia) menarik bagian bawah daster merahnya.

Ia berjalan menembus genangan air.

Wanita dengan rambut yang sudah mulai memutih tersebut tampak berjalan dengan tatapan kosong.

Ani (78) namanya, warga asli Garut, Jawa Barat yang tinggal di permukiman tersebut.

Baca juga: Pemerintah Berencana Relokasi Warga Kampung Melayu Jakarta yang Terdampak Banjir

Ia tampak kebingungan ketika berjalan keluar gang rumahnya.

Dia mengaku bosan karena air sudah merendam kawasan rumahnya sejak Selasa (28/1/2025) sore.

"Ini mau jalan aja ke depan, bingung mau cari-cari makan. Bosen juga di rumah terus," ucap Ani dengan suara lirihnya kepada Tribunnnews.com, Rabu.

Baca juga: Cerita Warga Bantaran Kali Cakung Jakarta Timur yang Terdampak Banjir: Habis Magrib Air Mulai Naik

Di kawasan tersebut, Ani tinggal bersama anak dan cucunya di sebuah rumah kontrakan. 

Sedangkan sang suami sudah meninggal dunia sejak 25 tahun silam.

Selama tinggal kurang lebih 65 tahun, Ani menyebut daerah Jalan Satria IV memang sudah menjadi langganan banjir.

Namun, dia mengaku kaget air kembali datang setelah 5 tahun terakhir tak pernah banjir.

"Emang sering di sini, tapi sudah 5 tahun terakhir enggak banjir. Ini baru datang lagi sekarang," ucapnya.

"(Banjir dari) Semalam, kira-kira abis magrib kali lah. Kan tadinya pukul 16.00 WIB gerimis, eh tahunya lama-lama gede. Air dalam, mobil sama motor enggak bisa masuk, dalam tuh liat," sambung Ani sambil menunjuk ke sebuah selokan.

Padahal, kata Ani, di daerah rumahnya tersebut sudah dibuatkan gorong-gorong yang cukup dalam.

Namun, nyatanya tak bisa membendung air akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Dia dan keluarganya harus rela untuk tidur di atas genangan air yang sempat masuk ke dalam rumahnya semalam dengan ketinggian kurang lebih 70 cm atau setara dengan dadanya.

"(Banjir biasanya) nggak lama, paling 3 sampai 4 hari, itu juga kalau udah parah banget," ucapnya.

Meski begitu, Ani memutuskan untuk tidak mengungsi atau pindah dari daerah yang berdekatan dengan Kali Grogol itu.

Alasan dirinya tak mau pindah, satu di antaranya sudah nyaman dengan lingkungannya.

"Enggak (mau pindah) udah betah, abis gimana cucu di sini, anak di sini. Mau ke kampung juga udah ini, asli kan garut. Udah lah di sini aja," tuturnya.

Hingga saat ini, Ani mengaku belum mendapat bantuan apapun dari pemerintah setelah terdampak banjir sejak semalam.

Dia meminta agar bencana banjir di rumahnya segera teratasi agar tak mengganggu warga menjalankan aktivitasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan