Banjir di Jakarta
Tembok Jebol Sebabkan Banjir di Jati Padang Jaksel Tak Kunjung Surut, Warga Bertahan di Pengungsian
Akibat banjir yang tak kunjung surut, warga dari beberapa RT terpaksa mengungsi. Masjid Al-Mujahidin dijadikan tempat penampungan sementara bagi warga
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banjir yang menggenang belum benar-benar surut di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025) setidaknya sampai pukul 12.00 WIB.
Di beberapa titik, genangan bahkan sempat mencapai lebih dari satu meter, merendam rumah-rumah warga hingga ke bagian dalam.
Baca juga: Detik-Detik Mobil Avanza Hanyut Diterjang Banjir Mampang, Lena: Saya Ikut Maps, Tahu-Tahu Air Masuk
Ketua RT 008 RW 005, Yusuf (51), mengatakan banjir kali ini bukan hanya akibat curah hujan yang tinggi, tetapi karena adanya tembok yang runtuh di wilayah Kelurahan Jati Padang, tepatnya di RT 007 RW 003, yang juga berbatasan dengan RT 007 RW 005.
Runtuhan tembok tersebut menutup jalur aliran air dan menyebabkan banjir meluap ke kawasan permukiman.
"Runtuhannya itu menghalangi laju air. Harusnya air turun ke hulu, ini malah balik naik ke perumahan kami," ujar Yusuf saat ditemui Tribunnews di lokasi banjir, Selasa (8/7/2025).
Yusuf menuturkan, kawasan tersebut memang merupakan jalur banjir, namun biasanya air cepat surut jika aliran lancar.
Bila tidak ada hambatan, genangan biasanya menghilang dalam waktu satu sampai tiga jam. Tapi kali ini, genangan air tak kunjung hilang karena saluran terhalang puing-puing tembok yang belum dibersihkan.
Akibat banjir yang tak kunjung surut, warga dari beberapa RT terpaksa mengungsi. Masjid Al-Mujahidin dijadikan tempat penampungan sementara bagi warga terdampak.
"Kami di sini ada posko untuk pengungsian di Masjid Al-Mujahidin, itu ada dari 3 RT, RT 10, 8, dan 7, itu semua tumplek blek di situ," ujarnya.
Baca juga: Pukul 10.45: Banjir Masih Terjadi di Sekitar Puskesmas Mampang Akibat Tanggul Kali Krukut Jebol
Ia berharap pemerintah segera turun tangan dan melakukan pembersihan terhadap material tembok yang runtuh agar banjir tidak semakin parah dan bisa segera surut.
"Harapannya sih itu segera diangkut, supaya aliran airnya kembali normal. Ini mengganggu sekali aktivitas warga," ujarnya.
Warga kini hanya bisa menunggu air benar-benar surut. Sambil berjaga dan membersihkan rumah sebisanya, mereka juga berharap tidak turun hujan kembali malam ini.
Banjir di Jakarta
Perjuangan Seorang Ibu di Kebon Pala Jaktim: Terjang Banjir Subuh-subuh Demi Jualan Kue |
---|
Tinjau Banjir di Ciledug, Gubernur Banten Andra Soni Pakai Sandal Crocs Seharga Nyaris Sejuta |
---|
Momen Gubernur DKI Pramono Anung Minta Maaf ke Warga Jakarta Terdampak Banjir |
---|
Hanya Kuda dan Motor Listrik yang Berani Terjang Banjir Ciledug Jalan Penghubung Tangerang-Jakarta |
---|
Terdampak Banjir, Warga Jati Padang Jaksel Dirikan Dapur Mandiri, Tak Dapat Bantuan Pemerintah? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.