Jumat, 22 Agustus 2025

Mudik Lebaran 2025

Cara Pemudik Hilangkan Jenuh Belasan Jam di Kereta Api, Pantau Media Sosial Hingga Baca Buku

Fadiah Khairani punya cara tersendiri untuk menghabiskan waktunya sekira 13 jam perjalanan dari Jakarta ke kampung halamannya di Jember, Jawa Timur

Tribunnews.com/Alfarizy AF
ARUS MUDIK - Kondisi Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, pada H-7 Lebaran 2025, Senin (24/3/2025). Fadiah Khairani (20) punya cara tersendiri untuk menghabiskan waktunya sekira 13 jam perjalanan kereta api dari Jakarta ke kampung halamannya di Jember, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai cara dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh ketika dalam perjalanan mudik.

Fadiah Khairani (20) punya cara tersendiri untuk menghabiskan waktunya sekira 13 jam perjalanan dari Jakarta ke kampung halamannya di Jember, Jawa Timur.

Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2025 Dimulai, KAI Gelar Apel Pasukan untuk Aspek Keselamatan

Mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta itu memilih kereta api sebagai kendaraan untuk mudiknya kali ini.

Dia akan menempuh perjalanan kurang lebih 13 jam dari Stasiun Gambir ke Stasiun Jember, menggunakan KA Pandalungan.

Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2025 Dimulai, KAI Gelar Apel Pasukan untuk Aspek Keselamatan

Transportasi kereta api masih menjadi favorit bagi mahasiswi semester 4 itu karena dinilai lebih sepadan dari sisi harga dan waktu tempuh.

Perjalanan Fadia akan dimulai pukul 19.55 WIB, jika sesuai jadwal, maka dia baru akan tiba di Jember pukul 09.00 WIB. Tentu bukan waktu yang sedikit.

Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Fadiah, dia tidak menyiapakan film atau series untuk ditonton sepanjang perjalanan.

Fadiah mengatakan jika dia hanya akan mengikuti perkembangan berita di tanah air, yang menurutnya cukup menarik diikuti, seperti kebijakan atau pernyataan dari pemerintah.

"Lebih asik memantau sosmed (media sosial), karena berita lagi hangat-hangatnya. Ada aja gebrakan-gebrakanya," kata Fadia, saat ditemui di Stasiun Gambir, Senin (24/3/2025).

Selain memantau kondisi Indonesia lewat genggaman ponsel, Fadiah juga telah membawa berbagai buku untuk dibaca saat perjalanan.

Dengan jarak tempuh ratusan kilometer itu, Fadia pun akan melewati waktu sahur di dalam gerbong kereta.

Untuk menu sahur, anak bungsu dari tiga bersaudara itu memilih untuk membeli kudapan yang dijual di kereta.

Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2025, Jalan Tol Solo-Jogja Dibuka Fungsional Sampai Prambanan 

"Untuk sahur sih bisa beli kering (kue) di sini. Atau beli di resto kereta," kata Fadia.

Lebih lanjut, Fadia pun menganggap momentum pulang ke kampung halaman adalah sebagai bentuk 'perbaikan gizi' layaknya perantauan.

Dia mengaku sudah sangat rindu dengan menu masakan yang dimasak oleh ibunya.

"Buka puasa kan selama ini di kos, jadi makan seadanya, pingin cepat-cepat sampai rumah, kangen masakan mama, perbaikan gizi juga," kata Fadia, terkekeh.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan