Jumat, 19 September 2025

Karyawan Mitra Sewa RSU Tangsel Kembali Bekerja Setelah Polisi Tangkap 30 Oknum Ormas yang Ricuh 

Para petugas keamanan juga tampak memeriksa surat tanda nomor kendaraan (STNK) para warga yang hendak keluar dari area parkir rumah sakit

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Gita Irawan
KERICUHAN RSUD TANGSEL - Sejumlah pegawai mitra sewa Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu (25/5/2025) tampak kembali bekerja setelah polisi menangkap sekitar 30 orang anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila yang terlibat kericuhan di RSU Tangsel, Pamulang, Tangsel pada Rabu (21/5/2025) malam lalu. Polisi menetapkan sebanyak 30 orang anggota ormas PP sebagai tersangka kasus dugaan tindakan pengancaman, pemaksaan dengan kekerasan, pengeroyokan, dan atau kejahatan yang berkaitan dengan perkumpulan dan penyerobotan tanah. (Gita Irawan/Tribunnews.com) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah karyawan mitra sewa Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan (Tangsel) pada Minggu (25/5/2025) tampak kembali bekerja setelah polisi menangkap sekitar 30 orang anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila yang terlibat kericuhan di RSU Tangsel, Pamulang, Tangsel pada Rabu (21/5/2025) malam lalu.

Para pegawai tampak tengah melakukan pekerjaan konstruksi di area pintu gerbang masuk RSU Tangsel sementara itu aktivitas warga di RSU Tangsel tampak normal.

Tampak juga petugas keamanan rumah sakit berjaga di sekitar area lokasi.

Para petugas keamanan juga tampak memeriksa surat tanda nomor kendaraan (STNK) para warga yang hendak keluar dari area parkir rumah sakit.

Di sekitar lokasi, tampak juga mesin karcis parkir yang belum terpasang.

Pekerja konstruksi dari mitra sewa RSU Tangsel, Dudu, mengatakan hari ini ia dan teman-temannya tengah mengerjakan sejumlah pekerjaan.

Baca juga: Di Kaltim, Karyawan Perusahaan Sawit Beramai-ramai Bunuh Buaya yang Terkam Rekannya hingga Tewas 

"Hari ini kita mau pasang gate (gerbang parkir) dan memperbaiki yang kemarin (sempat dirusak)," ungkapnya saat ditemui di sela-sela pekerjaannya.

Sejak kericuhan yang terjadi pada Rabu (21/5/2025) malam lalu, kata dia, belum ada lagi anggota ormas yang mendatangi lokasi hingga hari ini.

Akan tetapi, ia dan teman-temannya masih tetap waspada.

"Yang dari preman itu belum ada yang ke sini lagi. Tapi masih jaga-jaga saja, masih hati-hati masing-masing," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya kericuhan tersebut dipicu oleh tindakan intimidasi yang diduga dilakukan oleh anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) terhadap mitra sewa parkir rumah sakit tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan kericuhan bermula saat lima orang oknum anggota ormas melakukan intimidasi terhadap PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI), mitra sewa parkir RSU Pamulang.

Intimidasi yang dilakukan berupa perintah untuk menurunkan alat kerja, sehingga pekerjaan pembuatan fondasi gate parkir terhambat selama beberapa jam.

Setelah itu, berangsur-angsur lebih banyak anggota ormas yang datang ke lokasi, dan situasi semakin memanas.

"Mereka mengerahkan sekitar 30 orang untuk merobohkan palang gerbang yang baru dipasang," kata Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Jumat (23/5/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan