Jumat, 8 Agustus 2025

Polisi Tangguhkan Penahanan 15 Mahasiswa Universitas Trisakti yang Demo di Balai Kota Jakarta

Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Trisakti yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pengeroyokan polisi saat demo di Balai Kota.

HO/TRIBUNNEWS.COM
BENTROKAN MASSA - Aksi unjuk rasa elemen mahasiswa Universitas Trisakti berujung pada kericuhan di depan Gedung Balai Kota Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025). Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Trisakti yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pengeroyokan polisi saat demo di Balai Kota Jakarta telah dipulangkan. 

Terpisah, Indah Ariani, ibu dari salah satu mahasiswa Trisakti yang ditangkap, mengizinkan anaknya kembali demo meskipun pernah ditangkap aparat kepolisian. 

Hal itu disampaikan Indah saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/5/2025).

"Sepanjang membela kebenaran, bersuara untuk membela sesuatu yang dia yakini benar, untuk kebaikan semua orang, kebaikan kemanusiaan, rasanya saya nggak berhak melarang ya," kata Indah.

Kini, Indah dapat bernapas lega anaknya telah dibebaskan.

Menurutnya, proses pemulangan yang diinisiasi oleh pihak kampus dan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Trisakti, dan pihak lainnya berjalan lancar.

"Saya sih ngelihatnya lancar dan semua orang tua tentu saja bergembira ya menyambut anak-anaknya." 

"Kawan-kawannya juga mereka stand by di sini menyambut teman-temannya yang pulang gitu. Anak-anak juga kelihatan lega dan bahagia," sambungnya.

Menurut Indah, pengamanan pada Rabu (21/5/2025) lalu, tentu memberikan dampak besar bagi para mahasiswa. 

Ia berharap, masa-masa tersebut bisa menjadi momen kontemplasi dan pendewasaan.

Baca juga: Amnesty Internasional Soroti Penangkapan Mahasiswa Trisakti saat Peringati 27 Tahun Reformasi

Indah pun menceritakan, selama masa penahanan, komunikasi dengan anaknya masih bisa terjalin meski terbatas. 

Dirinya sempat bertemu langsung pada hari Jumat ketika anak-anak pertama kali dibawa masuk ke rutan.

“Kami sempat ketemu sebentar hari Jumat. Bahkan kadang-kadang kalau mereka mau ke kamar mandi dan melewati lobi, kami bisa ngobrol sebentar, peluk-peluk anak. Itu memberi mereka kekuatan,” terangnya,

Ia juga menuturkan, anak-anak Trisakti yang ikut aksi dikenal tertib meskipun sempat ada insiden. Indah menilai anak-anak tidak pernah berniat buruk. 

Ia meyakini, niat mereka murni menyampaikan aspirasi, khususnya dalam rangka memperingati Tragedi Trisakti dan mendukung pengusulan status pahlawan nasional bagi korban.

Lebih lanjut, sebagai orang tua, Indah mengaku tidak akan melarang anaknya untuk kembali berunjuk rasa dalam menyuarakan kebenaran.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan