Jumat, 12 September 2025

Perampokan Sadis di Kota Serang

Perampokan dan Pembunuhan di Puri Anggrek Kota Serang, Bermula dari Teriakan Anak Korban

Pasangan suami-istri Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing jadi korban perampokan dan pembunuhan di rumahnya di perumahan Puri Anggrek Kota Serang.

|
Editor: Choirul Arifin
Tribun Serang
Pasangan suami-istri Wadison Pasaribu (47) dan Petry Sihombing (35) serta anak mereka menjadi korban perampokan dan pembunuhan di rumahnya di kompleks perumahan Puri Anggrek di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, Minggu, 1 Juni 2025. 

Sebuah tenda dengan bendera kuning juga telah terpasang di depan rumah duka.

Sang suami, Wadison Pasaribu beserta keluarganya juga terlihat duduk di depan jenazah sang istri sembari mendoakannya.

Baca juga: Motif Pembunuhan di Serang Banten, Jasad Istri Ditemukan di Kasur dan Suami Kritis

Namun, keluarga korban dan sang suami belum bisa memberikan keterangan apapun lantaran kondisinya masih berduka.

Jansen mengatakan, sebelum mendengar teriakan tolong dari MP anak korban, waktu adzan subuh dirinya sempat mendengar suara gembok garasi rumah korban seperti ada yang membukanya.

"Saya keluar dan melihat anaknya itu minta tolong nangis-nangis, saya sudah firasat buruk malam-malam anak minta tolong langsung saya teriak minta tolong, datang tetangga dua orang kami masuk dari belakang pintu rumah, karena di depan di gembok," kata Jansen, Minggu, (1/6/2025).

Jansen Pasaribu menuturkan, almarhumah dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul dengan tetangga.

Menururt Jansen, pasangan suami istri Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing sudah 8 tahun lebih tinggal di perumahan Puri Anggrek, Kota Serang.

"Selama hidupnya almarhumah ini pandai bergaul, sama ibu-ibu di komplek perumahan juga sering berbincang-bincang, tidak pernah ada masalah," kata Jansen kepada TribunBanten.com, Minggu, (1/6/2025).

Di kegiatan di masyarakat juga almarhumah selalu aktif ikut terlibat. "Ya biasanya sama ibu-ibu di sini aktif berkegiatan, tidak menutup diri," ujarnya.

Sementara sang suami Wadison Pasaribu, dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada tetangganya.

Kendati demikian, kata Jansen, sang suami jarang ada di rumahnya lantaran bekerja sebagai pegawai bank keliling di wilayah Malingping, Lebak, Banten.

"Memang suaminya ini jarang ada di rumah, paling kalau pulang itu seminggu atau dua minggu sekali," tuturnya.

Jansen menuturkan, kondisi keluarga pasangan Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing sebelum terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut tidak ada keributan apapun.

Sehari-harinya terlihat rukun tidak pernah ada keributan atau masalah dengan lingkungan sekitar. "Itu tidak ada masalah apapun, ya keluarganya rukun, baik-baik saja," ucapnya.

ansen, dirinya mengaku kaget lantaran peristiwa dugaan perampokan ini terjadi secara tiba-tiba. "Kami sebagai tetangga kaget, karena kesehariannya kan baik-baik saja tidak ada masalah apapun," pungkasnya.

 

Laporan Reporter: Muhammad Uqel Assathir | Sumber: Tribun Banten

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan