Rabu, 5 November 2025

Banjir di Jakarta

Pramono Sebut Penanganan Banjir Jakarta Tak Bisa Sim Salabim

Tak Lagi Saling Sindir soal Banjir Kiriman, Pramono Kini Siapkan Dana Rp 4 triliun untuk Jakarta Bebas Banjir.

Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com
ATASI BANJIR JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat meninjau Pintu Air Manggarai yang berlomasi di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025). Pramono akan membuat sumur resapan di Jakarta. Tak Lagi Saling Sindir soal Banjir Kiriman, Pramono Kini Siapkan Dana Rp 4 triliun untuk Jakarta Bebas Banjir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi saling sindir masalah klasik soal banjir kiriman dan macet antara Gubernur Jakarta Pramono Anung dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sempat panas.

Hal ini terjadi di acara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025). Antar keduanya bahkan tak saling sapa.

Terkini Pramono Anung tak lagi sibuk saling sindir dan pamer keberhasilan atasi macet serta banjir, dia mulai menyiapkan proyek besar untuk Jakarta bebas banjir.

Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengalokasikan anggaran hingga Rp 4 triliun untuk penanganan banjir.

Dana triliunan rupiah itu nantinya bakal digunakan untuk menjalankan berbagai program teknis yang bersifat permanen dan berkelanjutan.

“Dananya cukup besar, hampir Rp4 triliun kami sudah alokasikan dan itu tidak bisa seperti Jini Oh Jini, bim-salabim kemudian selesai, enggak,” ucap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/7/2025).

“Dua tahun kami kerjakan, normalisasi Sungai Ciliwung akan kami lanjutkan,” tambahnya menjelaskan.

Baca juga: Pramono dan Dedi Mulyadi Saling Sindir: Bandung Kota Termacet hingga Banjir Kiriman dari Bogor 

Pramono menambahkan, dana tersebut akan digunakan untuk mewujudkan proyek raksasanya menanggulangi banjir di Jakarta.

Ia berencana membangun rumah pompa, membeli pompa, hingga pembebasan lahan untuk program normalisasi Ciliwung di tahun 2025 ini.

“Tentunya itu adalah dana untuk tahun anggaran 2025-2026. Nanti ada lagi di tahun 2026-2027,” kata Pramono.

Orang nomor satu di Jakarta ini pun menekankan bahwa pemerintah daerah tak lagi mengandalkan solusi jangka pendek.

Penanganan banjir akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk merelokasi warga yang selama ini tinggal di bantaran kali.

Hal ini dilakukan lantaran tempat yang mereka tinggali saat ini sudah tidak layak huni karena acap kali diterjang banjir.

“Jadi secara keseluruhan untuk pengaturan penanggulangan banjir di Jakarta kami ingin menyelesaikan banjir tidak secara pendek, tetapi menengah panjang dan itu akan segera dimulai,” ujarnya.

PRAMONO TINJAU BANJIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan keterangan kepada awak media usai memantau banjir melalui udara pada Kamis (6/3/2025) pagi. Menurutnya kehidupan di Jakarta sudah normal kembali pascabanjir.
PRAMONO TINJAU BANJIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberikan keterangan kepada awak media usai memantau banjir melalui udara pada Kamis (6/3/2025) pagi. Menurutnya kehidupan di Jakarta sudah normal kembali pascabanjir. (WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

 

Pramono dan Dedi Mulyadi Tak Saling Sapa Tapi Saling Sindir

Dalam acara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025), Pramono Anung memang sama sekali tak melirik Dedi Mulyadi.

Mulai dari tak menegur saat sambutan, sampai ketika membicarakan solusi banjir.

Saat membuka sambutan, Pramono tak menyebut nama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Pimpinan KPK, Gubernur Banten, Gubernur Lampung, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Gubernur Sumatera Selatan, seluruh Ketua DPRD dan Wakil Ketua DPRD yang hadir mohon maaf tidak bisa kami sebutkan satu per satu, para wali kota yang hadir," kata Pram saat membuka sambutan.

Baca juga: DPR Minta Kementerian PU Koordinasi dengan Pemda Terkait Fasilitas Umum Terdampak Banjir dan Longsor

Ia juga membahas soal banjir yang merendam sejumlah wilayah beberapa hari lalu.

"Apa sih yang menjadi persoalan utama di Jakarta ? Banjir, macet, sampah kemudian ketahanan pangan itu yang kemudian jadi persoalan utama," katanya.

Ketika membahas banjir, Pramono juga tak menyinggung nama KDM.

"Contoh kemarin ketika banjir saya mengalami, pak Andra Soni menganalami, para gubernur juga mengalami. Ketika di Jakarta banjir 3 4 hari lalu belum pernah terjadi banjirnya itu bersamaan," katanya.

Menurutnya banjir disebabkan hujan deras, air kiriman dari Bogor juga pasangnya air laut.

Namun begitu persoalan banjir dapat diselesaikan dengan cepat karena Jakarta memiliki pompa.

"Saya monitor sendiri apa pompanya sudah dijalankan. Alhamdulillah besoknya Jakarta praktis, ya karena mohon maaf pak Andra Soni infrastrukturnya sudah siap, pompanya hampir 1.000 lebih, sehingga bisa tertangani," kata Pramono Anung.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dana Fantastis Rp4 Triliun untuk Jakarta Bebas Banjir, Gubernur Pramono Bocorkan Proyek Raksasanya

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved