Diplomat Muda Tewas di Menteng
Eks Wakapolri Sebut Orang Mondar-mandir di Depan Kamar Diplomat Muda Bisa Jadi Petunjuk
Eks Wakapolri Oegroseno menyebut orang-orang yang terekam CCTV dalam peristiwa kematian diplomat muda bisa menjadi petunjuk.
Penulis:
Rakli Almughni
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakapolri Komjen Purn Oegroseno menyebut, orang yang mondar-mandir di depan kamar diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI Arya Daru Pangayunan sebelum penemuan jenazah dengan kepala dilakban bisa menjadi petunjuk.
Diketahui, orang yang mondar-mandir terekam CCTV tersebut merupakan penjaga kos tempat tinggal Arya di indekos kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam rekaman CCTV, orang berjenis kelamin laki-laki tersebut terlihat mondar mandir pada pukul 00.27 WIB setelah Arya Daru sempat terlihat membuang sampah pada 23.24 WIB.
Baca juga: 3 Rekaman CCTV Kos Arya Daru Diplomat Muda, Janggalnya Arah Kamera yang Bergeser
Pria tersebut tidak mengenakan baju karena bajunya ia taruh di pundak dan hanya mengenakan sarung motif kotak-kotak.
Ia terlihat sesekali menengok ke arah kamar Arya Daru.
Pada pukul 05.20 WIB, pria yang disebut merupakan penjaga kos itu kembali mondar-mandir. Kali ini ia membawa sapu.
Pria tersebut mengenakan kemeja putih dan bercelana pendek.
Sementara itu, keterangan polisi menyebut penjaga kos tersebut berupaya memastikan kondisi Arya atas permintaan istri korban.
Oegroseno menyebut, orang-orang yang masuk dalam rekaman CCTV bisa menjadi petunjuk dengan mendengarkan keterangannya.
"Orang-orang tersebut yang masuk dalam rekaman CCTV saya rasa bagian untuk didengar keterangannya sebagai petunjuk nanti, karena dia tidak melihat waktu korban melakban atau ditemukan meninggal, bukan ada di dalam di situ," kata Oegroseno, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Bagi saya itu salah satu saksi atau orang yang perlu didengar keterangan sebagai petunjuk untuk bisa mengungkap kasus ini," imbuhnya.
Sebagai seorang mantan penyidik, rekaman CCTV tersebut merupakan hal yang berharga dan dapat menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus tersebut.
"Jadi berterima kasih masih ada CCTV yang bisa merekam kegiatan tersebut," ujarnya.
Terkait dengan apakah Arya Daru Pangayunan bunuh diri menggunakan lakban, Oegroseno menyebut seharusnya penyidik jangan menganggap lakban tersebut merupakan lakban biasa.
"Lakban ini dipasang apakah langsung satu roll dihabiskan, atau setengah roll, atau bertahap matanya yang tidak dilakban duluan atau hidungnya tidak dilakban duluan atau mulutnya," tuturnya.
"Pemeriksa tubuh korban di TKP itu harus tuntas membutuhkan waktu minimal lebih satu atau 2 jam di situ sehingga dibutuhkan ekstra hati-hati ahli forensik untuk memeriksa tubuh bagian luar tubuh korban ini," katanya.
Menurut Oegroseno, penyebab kematian diplomat muda ini kemungkinan 50 persen bunuh diri dan 50 persen lagi pembunuhan.
"Bagian kepala dilakban. Melihat kondisi seperti ini saya sebagai mantan penyidik melihat bahwa kemungkinan seperti yang saya lakukan dinas aktif di reserse ini 50 persen bunuh diri 50 persen pembunuhan," ucapnya.
Arya Daru ditemukan meninggal dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya di Menteng pada Selasa (8/7/2025) pukul 08.30 WIB.
Pihak kepolisian telah memeriksa beberapa saksi dalam kasus ini, termasuk istri korban, pemilik kos, penjaga kos, dan tetangga sekitar.
Dua unit CCTV dari area sekitar juga telah diamankan untuk dianalisis lebih lanjut.
Baca juga: Ungkap Misteri Kematian Diplomat Kemlu, Polisi Usut Lingkaran Pertemanan Arya Daru
Polisi menyatakan penyelidikan masih berlangsung secara menyeluruh dengan melibatkan tim Inafis, Puslabfor, serta ahli forensik.
Belum jelas apakah pria berusia 39 tahun itu tewas akibat faktor medis maupun dugaan kriminal.
Profil Arya Daru Pangayunan
Arya Daru Pangayunan adalah lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Di UGM, ia mengambil jurusan Ilmu Politik International Relation.
Arya Daru mulai bekerja di Kemenlu pada 2011 dengan menjadi Staff di Yangon, Myanmar.
Ia juga pernah bekerja sebagai kedutaan Besar Indonesia di Dili, Timor Leste pada Agustus 2018-Agustus 2020.
Selain itu, ia juga sempat bertugas di Buenos Aires, Argentina pada Oktober 2020-Juli 2022.
Arya Daru Pangayunan sudah menikah dan memiliki dua orang anak.
Ia menjalani hubungan long distance marriage (LDM) dengan sang istri yang berada di Yogyakarta.
(Tribunnews.com/Rakli)
Sumber: TribunSolo.com
Diplomat Muda Tewas di Menteng
Dino Patti Djalal Ragukan Kesimpulan Polisi Soal Kematian Arya Daru, Ini Alasannya |
---|
Respons Permintaan Keluarga Diplomat Arya Daru, Polri Buka Ruang Kasus Diusut Kembali hingga Tuntas |
---|
Kasus Kematian Arya Daru, Eks Wakapolri Nilai Polisi Harusnya Inventarisir Semua Kejanggalan |
---|
Amplop Cokelat Berisi Simbol Misterius yang Diterima Keluarga Arya Daru Diserahkan ke Polda Metro |
---|
Babak Baru Kasus Arya Daru, Istri Bantah Perintahkan Geser CCTV di Kos, Akan Ungkap Kejanggalan Lain |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.