Jumat, 26 September 2025

Begini Cara LPKR Daur Ulang Air Limbah yang Jumlahnya Jutaan Kubik  Setiap Tahun

Salah satu aksi konkret perusahaan adalah pengelolaan air limbah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Penulis: Hasanudin Aco
istimewa
DAUR ULANG - Sistem pengolahan air limbah LPKR. Setiap tahun jutaan kubik air limbang didaur ulang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi tantangan perubahan iklim, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mengambil langkah konkrit mengurangi jejak karbon dan air, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Salah satu aksi konkret perusahaan adalah pengelolaan air limbah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Baca juga: Daur Ulang Tentara Ala Rusia: Ditangkap Ukraina, Ditukar, Dipaksa Ikut Perang Lagi

CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady, mengatakan air limbah dari properti milik dan yang dikelola LPKR tidak dibuang sembarangan. 

"Seluruhnya diproses melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL) bersertifikasi, yang sebagian besar berada di lokasi properti (on-site), sebelum dibuang secara aman atau dimanfaatkan kembali," ujarnya, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Fasilitas Daur Ulang Sampah Plastik PET Berkapasitas 3.900 Ton/Tahun Beroperasi di Sukabumi

Menurut dia kualitas air hasil olahan juga dipantau secara rutin, baik dari sisi pH maupun debit aliran, dan diuji secara berkala oleh laboratorium terakreditasi.

Setiap jenis fasilitas di bawah naungan LPKR mengikuti standar pengelolaan limbah yang sesuai dengan karakteristik operasionalnya.

Misalnya, rumah sakit mematuhi regulasi ketat dalam pembuangan limbah medis, demi memastikan keamanan pasien dan lingkungan.

Di sisi lain, pusat perbelanjaan dan hotel menerapkan pendekatan yang lebih berfokus pada keberlanjutan. 

Saat ini, sembilan mal telah mengadopsi sistem daur ulang air, sementara Aryaduta Hotels mengintegrasikan sistem drainase ke dalam IPAL hotel maupun kota, disertai audit rutin dan penggunaan bahan ramah lingkungan di area tamu dan dapur.

Di kawasan kota mandiri yang dikembangkan LPKR, terdapat IPAL terpusat yang melayani berbagai properti sekaligus, dengan jaringan saluran limbah yang terkoneksi.

Endapan lumpur dari pengolahan air juga diproses di tempat khusus sebelum dikelola lebih lanjut.

Tak hanya limbah domestik, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) juga ditangani secara ketat sesuai dengan regulasi.

Seluruh limbah B3 dikumpulkan secara terpisah, dikirim ke fasilitas berizin, dan dicatat secara rinci untuk menjamin transparansi dan kepatuhan terhadap peraturan.

John Riady mengungkapkan bahwa sepanjang 2024, unit usaha LPKR menghasilkan total 4,2 juta meter kubik air limbah. 

Baca juga: Olah Limbah Tempe, Warga di Kampung Sanan Kota Malang Daur Ulang Jadi Pakan Sapi dan Biogas

"Dari jumlah tersebut, sekitar 38 persen berhasil dimanfaatkan kembali," ujarnya.

LPKR merupakan  salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia.

Didirikan 15 Oktober 1990,perusahaan ini bergerak di berbagai sektor properti dan layanan kesehatan seperti jaringan Siloam Hospitals (lebih dari 30 rumah sakit di 27 kota), pusat perbelanjaan, dan hotel.

Persoalan limbah yang menjadi perhatian saat ini menjadi perhatian besar LPKR.

John Riady mengatakan air limbah yang dikelola oleh Divisi Pengolahan Air LPKR tidak hanya berasal dari bisnis internal, tetapi juga dari penghuni kawasan residensial, komersial, dan industri yang berada dalam jaringan layanan perusahaan.

"Komitmen ini mencerminkan visi jangka panjang LPKR untuk membangun lingkungan yang sehat, berkelanjutan, dan bertanggung jawab," ujarnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan